Loop Institute of Coaching

Home » Artikel » Spesialisasi Coaching – Education Coach | Coaching Di Lembaga Pendidikan
Coaching Pendidikan

Spesialisasi Coaching – Education Coach | Coaching Di Lembaga Pendidikan

Sesungguhnya proses coaching dapat dilakukan oleh siapa saja, salah satunya proses coaching yang dilakukan di lingkungan pendidikan. Yang bisa memberikan coaching di dunia pendidikan tentu saja adalah seorang direktur pendidikan, kepala sekolah, atau guru yang memiliki kemampuan lebih dan pengalaman didalamnya. Pihak-pihak terkait dalam kelembagaan pendidikan yang memiliki kemampuan semisal direktur pendidikan atau kepala sekolah diharapkan bisa memberikan coaching kepada anggota timnya atau bawahannya.

A. Hal Hal yang Dapat Dilakukan Dalam Education Coaching

Kelembagaan pendidikan melakukan coaching kepada staff pendidik dan tenaga kependidikan guna mendapatkan kinerja yang lebih baik. Karena yang ditekankan dalam coaching adalah tentang pengelolaan, organisasi,  dan leadership, maka coaching tersebut juga harus disesuaikan dengan visi, misi, dan budaya sekolah itu sendiri.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dengan melakukan coaching untuk kemajuan kelembagaan pendidikan :

1. Lebih Memahami Visi dan Misi Dalam Rencana Pendidikan Lembaga Pendidikan

Dengan coaching, maka tenaga pendidik dan kependidikan dapat lebih memahami visi dan misi lembaga pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan rencana pendidikan.Jadi, tenaga pendidik dan kependidikan akan lebih memahami mengenai tugasnya masing-masing. Para tenaga pendidik dan kependidikan juga akan mendapatkan wawasan mengenai apa yang harus dilakukan agar kinerjanya meningkat, yang nantinya akan berguna bagi lembaga pendidikan.

2. Menggali Potensi yang Ada Dalam Diri Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Melalui coaching, biasanya potensi yang ada dalam diri seseorang dapat semakin terlihat. Dengan begitu, lembaga pendidikan dapat semakin memetakan kemampuan para tenaga pendidik dan kependidikannya, untuk menempatkan mereka di posisi yang tepat.Seorang yang berada di posisi yang tepat tentu dapat bekerja dengan lebih baik.

3. Membantu Tenaga Pendidil dan Kependidikan Menentukan Prioritas

Pekerjaan, tentu tidak hanya satu. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga pendidik dan kependidikan. Tapi, tidak jarang pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan tepat waktu atau sesuai target. Masalahnya, banyak tenaga pendidik dan kependidikan yang tidak memahami mengenai skala prioritas. Mereka tidak dapat menentukan, pekerjaan mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda.

 

Dengan coaching, maka coach dapat memberikan bimbingan mengenai masalah prioritas ini. Melalui coaching, tenaga pendidik dan kependidikan dapat lebih memahami proses yang terjadi di lembaga pendidikan. Jadi, mereka dapat menentukan mana pekerjaan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu, sesuai dengan rencana pendidikan yang ada.

4. Mencari Cara yang Tepat Untuk Meningkatkan Kinerja dan Prestasi Lembaga Pendidikan

Dengan coaching, lembaga pendidikan dapat menentukan langkah yang lebih tepat untuk meningkatkan kinerja dan prestasi lembaga pendidikan. Lewat coaching, maka kemampuan masing-masing tenaga pendidik dan kependidikan yang menjadi peserta coaching akan semakin terlihat. Lembaga pendidikan dapat memanfaatkan hal ini untuk mencari formula yang lebih tepat agar kinerja dan prestasi lembaga pendidikan meningkat.

Coaching adalah mekanisme yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk melakukan adanya perubahan kultur dalam bekerja. Tujuan dari perubahan kultur tersebut adalah untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan, yang berorientasi pada manusia dan mengutamakan faktor pengembangan kompetensi.

Dengan coaching, lembaga pendidikan juga dapat melakukan proses memperbaiki kinerja tenaga pendidik dan kependidikannya, yang nantinya akan berpengaruh pada kinerja lembaga pendidikan. 

Dengan coaching yang baik dan benar, maka kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan dapat ditingkatkan.

AHA

C. Penggunaan Coaching Dalam Kelembagaan Pendidikan

Ada beberapa situasi dimana sebaiknya lembaga pendidikan mengadakan coaching untuk para tenaga pendidik dan kependidikannya:

1.Saat Ada Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Kinerjanya Kurang Maksimal

Misalnya, dia sering melakukan kesalahan, tidak melakukan pekerjaan sesuai skala prioritas, atau tidak mencapai target

2. Saat Anda Harus Pindah dan Menempatkan Orang Baru Di Posisi Anda

Katakanlah Anda dipromosikan, jadi Anda harus meninggalkan posisi Anda saat ini. Berarti, harus ada orang baru yang menempati posisi Anda itu. Jadi, Anda bisa melakukan coaching kepada orang baru itu mengenai tugas-tugas baru yang akan dia emban.

3. Saat Lembaga Pendidikan Ingin Tenaga Pendidik dan Kependidikannya Berkembang

Lembaga pendidikan yang baik adalah lembaga pendidikan yang memikirkan masa depan tenaga pendidik dan kependidikannya. Masa depan tenaga pendidik dan kependidikan bisa menjadi lebih baik jika mereka bisa meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya. Salah satu cara meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan adalah dengan melakukan coaching.

4. Saat Menerima Tugas & Tanggung Jawab Penting

Saat tim Anda mendapatkan tugas atau tanggung jawab baru, maka harus dipastikan bahwa pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Anggota tim Anda mungkin masih ada yang belum memahami tugas atau tanggung jawab baru tersebut. Untuk membantunya, maka coaching bisa dilakukan.

D. Efektifitas Coaching Dalam Kelembagaan Pendidikan

Coaching yang memuaskan adalah coaching yang berjalan efektif. Nah, bagaimana caranya agar coaching dapat berjalan dengan efektif? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:


  • Coach harus ramah kepada coachee
  • Coach harus menjelaskan mengenai tujuan dan materi coaching dengan baik
  • Coach harus menjelaskan mengenai kinerja yang harus diperbaiki dan bagaimana cara yang tepat untuk memperbaikinya
  • Coach harus mendengarkan coachee dan bisa memahami perasaannya
  • Coach harus mengajukan pertanyaan terbuka, yang akan memancing tenaga pendidik dan kependidikan untuk berpikir dan menganalisa masalahnya dengan spesifik
  • Coach harus menunjukkan penghargaan kepada coachee
  • Coach dan coachee menyepakati hal-hal yang sudah disetujui bersama
  • Coach dan coachee menjadwalkan waktu pertemuan berikutnya, agar coachee tidak merasa ditinggalkan setelah proses coaching berakhir
  • Coaching memang bisa dilakukan secara internal. Namun, coaching juga bisa dilakukan dengan mengundang pihak luar, yang berkompeten tentu saja, untuk memberikan pembinaan mengenai suatu hal.
Scroll to Top
Scroll to Top