Pada umumnya, fokus utama perusahaan dalam program rekrutmen dan seleksi adalah bagaimana cara mendapatkan karyawan dengan kualitas terbaik. Tidak sedikit perusahaan yang berani menawarkan gaji dan benefit yang besar agar menarik pelamar kerja maupun meningkatkan kinerja karyawan.
Namun, dalam bukunya Rynes dan Gerhart (2000) menyatakan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku karyawan yang berdampak pada produktivitas yaitu karakter karyawan, tingkat kompensasi / gaji / benefit, kompetensi, self esteem, kebutuhan atau ketertarikan karyawan terhadap organisasi. Dari pendapat tersebut dapat dilihat bahwa besaran komepnsasi atau gaji bukanlah satu-satunya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Employee Value Proposition (EVP) adalah serangkaian benefit unik yang diterima karyawan sebagai imbalan atas keterampilan, kemampuan, dan pengalaman yang mereka bawa ke perusahaan.
EVP yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan mencerminkan esensi, tujuan dan keunikan perusahaan. Arti penting EVP dalam proses rekrutmen adalah menilai kesesuaian ekspektasi perusahaan dengan apa yang ditawarkan oleh calon karyawan dan kesesuaian ekspektasi calon karyawan dengan apa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dengan adanya pemenuhan ekspektasi masing-masing pihak maka akan mendorong hubungan industrial yang harmonis dan sinergi antara perusahaan dengan karyawan yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas, daya saing dan kualitas kerja karyawan. Proses penilaian kesesuaian ini penting dilakukan terutama pada masa percobaan (probation) ataupun masa orientasi karyawan untuk mengkonfirmasi sejak dini apakah masing-masing pihak, yaitu perusahaan dan calon karyawan, sudah saling memenuhi ekspektasi.
Penilaian kesesuaian dapat dilihat dari beberapa aspek. Dari sisi perusahaan, aspek tersebut diantaranya visi, misi, organisasi, budaya dan tata nilai perusahaan, program pengembangan dan pengelolaan talenta serta program reward dan recognition yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan dari sisi karyawan dapat dilihat dari aspek tujuan utama karyawan dalam melamar pekerjaan, perilaku kerja, kinerja, kompetensi, kecepatan dan kemauan belajar, serta rencana jangka menengah dan panjang individu.
Untuk proses konfirmasi EVP, coaching adalah metode yang sesuai sebagai media komunikasi bagi calon karyawan untuk terbuka dalam menyampaikan aspirasi, pemikiran, dan ekspresi Dengan program coaching, maka penilaian kesesuaian EVP atau ekspektasi calon karyawan dan perusahaan dapat dilakukan secara mendalam sehingga mendapatkan gambaran yang komprehensif.