Coaching adalah salah satu metode terbaik, untuk belajar, mengembangkan, dan membangun individu dan tim berkinerja tinggi.
Efektivitas coaching bukanlah konsep baru. Coaching eksekutif, atau “konseling,” seperti yang pertama kali disebut, semakin populer di tahun 1970-an dan 1980-an. Saat ini merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi untuk bisnis yang dikenal dengan high performance dan continuous innovation, terutama selama masa gangguan massal. Tetapi di dunia modern dengan akses informasi yang mudah dan sejumlah besar tantangan bisnis yang berkembang, mengapa coaching tetap menjadi pengalaman eksekutif elit?
Coaching sangat membantu untuk jalur pengembangan semua orang, bukan hanya mereka yang ada di C-suite.
Cara Coaching
Tiga Cara Coaching Menguntungkan karyawan High Performance Dan Manajer:
1. Coaching Dapat Disesuaikan
Program bantuan karyawan (Employee Assistance Program) jarang digunakan. Retret menghadirkan kesempatan untuk sesi coaching, topiknya mungkin tidak relevan untuk semua peserta dalam waktu dekat. Coaching, bagaimanapun adalah pembelajaran dan pengembangan yang disesuaikan secara real time.
Penyesuaian ini menciptakan komitmen jangka panjang antara karyawan yang high performance dan hubungan dengan pekerjaan mereka, tim mereka, dan keinginan mereka untuk menjadi pemimpin dalam organisasi — terutama ketika coaching ditawarkan sebagai tunjangan karyawan. Coaching berkembang saat individu berkembang. Dan dengan akses mudah ke professional coaching yang dipersonalisasi, karyawan dan manajer yang high performance lebih mungkin untuk merasa dihargai, mengekspresikan kebutuhan mereka, dan mencari peluang pertumbuhan internal.
2. Coaching Berorientasi pada Tindakan
Coaching tidak hanya dapat disesuaikan tetapi juga berorientasi pada tindakan. Melalui sesi per-individu, potensi terbaik akan meninggalkan sesi dengan praktik khusus untuk diterapkan. Lebih penting lagi, mereka juga akan memiliki feedback terhadap diri sendiri dengan coach mereka, yang sangat berharga untuk pertumbuhan yang nyata.
3. Coaching Berkelanjutan
Coaching adalah pengalaman belajar yang berkelanjutan. Keputusan seputar apa yang dipelajari seseorang dan apa yang mereka kerjakan dengan coach mereka dapat langsung diterapkan pada apa yang terjadi di dunia mereka saat itu. Saat karyawan yang high performance menghadapi tantangan yang baru, saat mereka menjadi manajer baru, saat tujuan organisasi berubah, potensi terbaik akan memiliki sumber daya dan sistem pendukung yang berpengetahuan dan handal setiap saat. Bila dilakukan dengan benar, coaching dapat diintegrasikan ke dalam dunia sehari-hari dari orang-orang berkinerja tinggi dan budaya perusahaan secara keseluruhan.
Cara Membuat Coaching Profesional Dapat Diskalakan
Secara historis, professional coaching itu mahal. Menawarkan program seperti ini kepada banyak manajer dan karyawan yang high performance mungkin membuat pengeluaran finansial organisasi melonjak. Namun karena peluang pengembangan karir terus menjadi keuntungan kerja yang paling banyak diminta dan alasan utama akselerasi pekerjaan high performance, gelar eksekutif tidak lagi menjadi prasyarat untuk professional coaching. Jadi, Anda bisa menerapkan program coaching secara realistis.
Titik awal membangun budaya coaching di perusahaan adalah membuat atau memperluas program bimbingan internal. Tentu ada manfaatnya memiliki orang yang bijaksana dan lebih berpengalaman yang merelakan waktu mereka untuk tumbuh dan mendukung generasi organisasi berikutnya. Untuk melakukan ini secara efektif, pemimpin harus mendukung program secara antusias untuk mendorong partisipasi, termasuk mereka sendiri. Itu juga harus dilakukan selama jam kerja, dan sementara percakapan satu lawan satu harus tetap pribadi, percakapan seputar program itu sendiri atau saran individu agar nyaman berbagi harus didorong.
Karena itu, penting untuk membahas perbedaan antara mentoring dan coaching. Mentoring adalah penyerahan tongkat estafet. Coaching adalah kemitraan yang lebih melibatkan coachee, dimana melalui proses penyelidikan dan refleksi, seorang Coach memberdayakan coachee untuk sampai pada solusi mereka sendiri dan mengembangkan proses mereka sendiri. Daripada diturunkan pada pengetahuan, karyawan mengambil kepemilikan dan tanggung jawab untuk pertumbuhan pribadi dan profesional mereka, memanfaatkan toolset yang disediakan oleh coach mereka.
Seperti banyak industri, professional coaching menjadi lebih mudah diakses, terukur, dan terjangkau melalui kemajuan teknologi. Banyak perusahaan membuat penilaian yang didukung ilmiah untuk memulai topik Coaching, mencocokkan karyawan dengan professional coaching menggunakan kecerdasan buatan dan menangani semua penjadwalan dan pasca-penilaian dalam platform mereka sendiri. Ini tidak hanya membutuhkan banyak pekerjaan dari tim SDM, tetapi juga jauh lebih terjangkau.
Organisasi yang produktif tidak hanya mencoba membangun tim eksekutif superstar melainkan juga organisasi superstar. Coaching individu memiliki efek riak yang luar biasa di seluruh produktivitas dan Wellbeing organisasi. Ketika coaching berkembang pesat, menciptakan budaya kinerja yang tinggi dan budaya Wellbeing karyawan, yang pada akhirnya harus menjadi tujuan setiap organisasi.
Baca juga artikel Coaching Culture dalam Perusahaan!
Artikel karya: Endah Rahmawati, LCPC – batch 47