Loop Institute of Coaching

Menjaga Kerahasiaan di Sesi Personal Coaching

Hal paling menenangkan dan bikin hati terasa nyaman dan aman untuk saya apabila saat sedang berperan sebagai seorang coachee adalah kalimat dari coach seperti ini, sesi coaching kita yang berlangsung selama 30 sampai 60 menit ke depan bersifat confidential, terjaga kerahasiaan informasinya antara saya sebagai coach dan kakak sebagai coachee. Sesi ini tentang kakak dan tugas saya sebagai coach adalah bertanya, tujuannya untuk memantik proses pemikiran kakak dengan harapan bisa memaksimalkan potensi pribadi dan professional kakak. Apa rasanya saat kita mendengar atau membaca kalimat tersebut? Rasanya eksklusif dan special banget 

Salah satu dari pilar inti kompetensi menurut standar International Coaching Federation (ICF) adalah Foundation atau Landasan. Seperti membangun sebuah rumah, bangunan tinggi, hingga hubungan antar personal, penting sekali untuk memperkuat landasannya, sehingga apabila nanti bangunan atau hubungan tersebut bertumbuh, pondasinya bisa kokoh berdiri. Landasan ini juga yang akan menjaga seorang professional coach secara kode etik, dan keberlangsungan pertumbuhan coachee dengan panduan dari seorang coach.  

Menampilkan perilaku sesuai dengan etika sebenarnya berlaku di semua aspek kehidupan personal maupun professional. Dalam tulisan ini, mari kita membahas dari sudut pandang coaching. Apa sih definisinya? Sebagai seorang professional coach, kita wajib untuk memahami dan senantiasa menerapkan perilaku yang sesuai dengan pedoman etika dan standar coaching dari ICF.  

Menjaga Kerahasiaan di Sesi Personal Coaching

Menampilkan perilaku sesuai dengan etika terdiri dari tujuh poin di dalamnya, yaitu:

  • Menampilkan integritas dan kejujuran pribadi dalam berinteraksi dengan klien, sponsor, dan pemangku kepentingan terkait. 
  • Peka terhadap identitas, lingkungan, pengalaman, nilai-nilai, dan keyaminan klien.  
  • Menggunakan Bahasa yang baik dan menghormati klien, sponsor, dan pemangku kepentingan terkait.  
  • Mematuhi pedoman etika ICF dan menjujung tinggi nilai-nilai inti.  
  • Menjaga kerahasiaan informasi klien sesuai dengan kesepakatan pemangku kepentingan dan undang-undang terkait.  
  • Selalu dapat membedakan antara coaching, konsultasi, psikoterapi, dan profesi pendukung lainnya.  
  • Merujuk klien kepada tenaga professional pendukung lainnya saat dibutuhkan.

 

Selain itu, sebagai coach kita juga wajib untuk mewujudkan pola pikir coaching. Apa maksud dari kalimat tersebut? Mengembangkan dan menjaga pola pikir yang terbuka, penuh rasa ingin tahu, fleksibel dan berpusat pada klien. Dari mewujudkan pola pikir coaching ada delapan poin penting, yaitu 

  • Mengenali bahwa klien bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri.  
  • Terlibat dalam pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan sebagai seorang coach.  
  • Mengembangkan praktik refleksi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan coaching dari seorang coach.  
  • Selalu menyadari dan terbuka terhadap pengaruh konteks dan budaya pada diri sendiri dan orang lain.  
  • Mengembangkan dan mempertahankan kemampuan untuk menjaga emosi seorang coach.  
  • Siap secara mental dan emosional dalam menjalani sesi-sesi coaching.  
  • Mencari bantuan dan sumber luar lain bila perlu.  

Dari penjelasan yang tertulis di dalam artikel ini, apa kamu siap untuk melakukan sesi coaching sebagai salah satu cara pengembangan diri dipandu oleh professional coach? Kami siap membantu! 

Artikel Karya: Pitta Sekar Wangi, LCPC – Batch 55

Scroll to Top
Scroll to Top