Loop Institute of Coaching

Home » Artikel » Mengelola Baper di tempat Kerja
baper

Mengelola Baper di tempat Kerja

Sejak ada istilah Baper maka kita melupakan sisi empati kepada orang lain. Namun bukan berarti ktia menjadi orang yang tidak memiliki empati. Saat kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan itu melukai orang lain, maka jangan menganggap itu hal yang biasa dan orang tersebut Baper dengan hal itu.

Dunia kerja pasti ada hal yang membuat perasaan kita tidak nyaman. Menuntut orang lain untuk memahami perasaan kita dan meminta maaf seperti nya sulit. Jadi, lebih baik kita yang mengelola sendiri bagaimana ketika perasaan tidak nyaman itu datang kepada diri kita. Yuk intip apa saja yang bisa kita lakukan :

1. Sadari ketika perasaan itu datang

Ketika rasa sedih, marah, kesal dan rasa tidak nyaman itu datang, jangan kamu sangkal tapi sadari bahwa saat itu rasa itu yang kamu rasakan.

2. Take a Break

Ketika kita sadar bahwa ada perasaan yang tidak enak dalam diri, jangan ragu untuk take a break sejenak. Lakukan hal-hal yang membuat kamu dapat rileks sejenak dan bisa kembali ke perasaan normal. Misalnya : membaca buku, menggambar, tarik nafas, segelas kopi atau coklat hangat dapat mengembalikan perasaan kita. Tapi jangan berlama-lama ya, yang ada malah membuat drama bagi diri kita sendiri.

3. Jalin Komunikasi terbuka dengan rekan kerja

Komunikasikan kepada rekan kerja apa yang kamu rasakan saat itu. Dengan kamu mengkomunikasikannya setidak nya rekan kerja mu mengetahui ada yang berbeda pada dirimu saat itu. Tapi jangan juga seharian kamu jadi bersikap menuruti emosi/perasaan mu ya.

4. Menghindar jika perlu

Sebenarnya ini cukup ekstreem, tapi jika lama-lama ini mengganggu kamu, ada baik nya kamu menghindari apa yang membuatmu baper. Bukan untuk membenci nya tapi setidak nya untuk membuat diri kamu nyaman dan tidak berkelanjutan menjadi drama.

Jika hal tersebut diatas masih belum bisa kamu lakukan ada baik nya kamu meminta orang lain yang berpengalaman atau coach yang bersedia menerima dan mendengarkan kamu untuk kamu ajak diskusi mengatasi “baper” yang kamu rasakan. Dimana dalam proses dialog coaching dapat membantu mencerahkan kegalauan kamu, kamu bisa dapat insight-insight yang mungkin saja rasa itu justru hadir dari kamu sendiri yang seharusnya kamu selesaikan jadi malah terbawa kemana-mana. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top