Banyak dari kita yang mendapatkan manfaat proses coaching. Sebuah perjalanan ke “dalam” hingga “keluar” dari seorang coachee untuk menemukan setiap potensi, menggali kekuatan diri hingga akhirnya berhasil mencapai tujuan yang diingini. Terlepas dari berbagai pendekatannya, coaching berujung pada sebuah proses yakni bertumbuhnya seorang coachee . Mulai dari memiliki “akar” yang kuat hingga “buah” yang lebat. Ada satu kunci dari seorang coach yang bisa membawa coachee pada kondisi diatas. Yakni Coaching & Zero Mind State sebuah netralitas yang membuka seluruh potensi dan kreatifitas tanpa batas. Tapi darimana memulainya?
Sebanyak apapun pengalamannya coach, semumpunni apapun kemampuannya. Saat menemani coachee nya, maka ia wajib mengawali dengan semangat seorang sahabat yang tulus tanpa menghakimi apalagi menggurui.
Baca juga artike tentang Aktif Mendengarkan bukan Memberi Saran!
Saat coachee menyampaikan goalnya, bisa jadi terdengar sepele pada permukaannya. Tapi saat coach bersikap netral saat melakukan coaching & zero mind state telah dimiliki, maka ia akan selalu mengapresiasi untuk kemudian menggali. Banyak kemungkinan alasan motivasi yang jauh lebih ber”isi” dibanding satu dua kata goal yang diingini. Darisana maka manfaat proses coaching akan semakin maksimal dengan terbukanya setiap value diri yang melatarbelakangi.
Banyak yang disampaikan pada tahap mengenali tujuan, goal dan harapan yang dinginkan. Ideal biasanya, semua serba terbaik. Untuk mendapatkan goal yang benar-benar dibutuhkan seorang coachee. Kembali coach wajib bersikap netral tanpa mempengaruhi. Bertanya apa yang melatarbelakangi, yang menjadikan hal tersebut penting untuk diraih.
Beranjak ke tahap berikutnya coachee diajak mengenali kondisi, emosi dan situasi saat ini. Adakah “gap” kondisi saat ini dengan kondisi yang diingini. Disini coach kembali bertanya dengan netral untuk mengidentifikasi. Maka kemungkinan besar berbagai situasi yang kurang bahkan tidak ideal akan disampaikan.
Kembali, netralitas menjadi kunci yang menjauhkan coach untuk menghakimi hingga memberi instruksi. Pertanyaan menggali akan lebih membuka peluang kondisi dari hati ke hati jika coach bisa tetap netral bahkan mengapresiasi. Apapun kondisi, situasi, emosi yang saat ini coachee alami.
Netralitas akan membawa rasa “ringan” kepada coach dan coachee. Karena tidak ada sedikitpun tendensi. Coachee mengalir dengan apapun yang dialami tanpa takut. Sehingga lahir rasa aman, nyaman, kondusif dan kontributif.
Saat kondisi kondusif dirasakan coachee, maka terbangunlah coaching & zero mind state tanpa beban dan halangan. Darisini terbangun pondasi untuk melahirkan potensi dan kreatifitas untuk mencari peluang, solusi hingga komitmen untuk melakukan aksi.
Gap yang sebelumnya dikenali maka pada tahap selanjutnya akan dieksplorasi. Apa yang membuatnya terjadi, apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi. Siapa yang bisa dijadikan tempat berkordinasi. Bagaimana cara yang bisa dilakukan sebagai solusi. Potensi lain apa yang bisa digali.
Kembali netralitas tanpa menghakimi menjadi kunci. Karena segala peluang solusi yang ditemukan disini haruslah berasal dari dalam diri seorang coachee. Netralitas coach membantu coachee melalui coaching & zero mind state agar setiap potensi merupakan hal yang selama ini ada dalam diri coachee.
Hal tersebut menjadi langkah awal lahirnya berbagai kreatifitas tanpa batas. Bisa dari eksplorasi coachee kedalam diri berupa pengalaman, hingga eksplorasi diluar diri yang melahirkan imajinasi dan Inovasi. Semua membuat coachee memiliki banyak kemungkinan yang tidak dibatasi.
Maka dari sekian banyak solusi, coach kembali menggali. Pilihan mana yang paling efektif untuk diimplementasi. Dengan netral coach menchallenge setiap solusi dengan pertanyaan “apa yang akan terjadi jika ?” siapa yang bisa dijadikan kordinasi jika ? apa yang akan dilakukan jika ?
Bayangkan beberapa pertanyaan diatas diajukan secara netral tanpa membuat sebuah penggiringan kepada apa yang coach inginkan. Maka kembali kreatifitas tanpa batas akan lahir dengan sendirinya.
Nah pertanyaan intinya adalah, bagaimana melatih zero mind hingga melahirkan netralitas dan kreatifitas tanpa batas. Zero mind bukan berarti pikiran kita benar-benar kosong. Karena pikiran pada dasarnya tidak mungkin berhenti untuk berpikir. Ya, selama seluruh indera kita beroperasi.
Lalu langkah yang bisa dilakukan adalah bayangkan sebuah skala positif dan negatif. Jika semakin kekiri adalah semakin terjadi tendensi negatif dan semakin kekanan merupakan tendensi positif. Maka zero mind itu posisi ditengah-tengahnya. Tanpa ada tendensi apapun.
Seperti proses coaching diatas dari mulai menggali tujuan hingga menentukan tindakan. Akan selalu ada kecenderungan coach merasakan respon negatif dan positif. Suka tidak suka, setuju tidak setuju, mendorong atau mencoba menahan. Menggiring dan mengusulkan pilihan sesuai opini coach pribadi.
Maka Zero mind adalah proses mengenali berapa banyak bobot kiri dan kanan yang coach rasakan. Sadar dan segera kembali ke titik nol untuk membangun netralitas agar melahirkan kesadaran diri dan potensi coachee yang tanpa batas.
Artikel karya: Sandi Gusma, LCPC – CPCP 48