Loop Institute of Coaching

Home » Artikel » Leader as Coach : Peran paling utama seorang pemimpin sebagai coach
leader

Leader as Coach : Peran paling utama seorang pemimpin sebagai coach

Akhir-akhir ini saya teringat dengan kisah Ivan Lester Mc Guire yang diceritakan dalam pelatihan motivasi di Krakatau Posco. Ivan adalah seorang videographer  kegiatan sky diving. Ia adalah seorang yang profesional dan berpengalaman. Berbagai klien sudah  Ivan tangani, mulai dari perayaan kelulusan, kegiatan club, hingga pernikahan diudara. Setidaknya dia sudah membukukan 800 lompatan dan perekaman yang sukses. Kunci kesuksesannya selama ini adalah karena ia selalu ingin membuat momen rekaman yang bagus sehingga kliennya bahagia. Hal ini yang membuat Ivan selalu mengupayakan hal terbaik, mulai dari keselamatan klien, kehandalan perlengkapan, hingga memastikan momen yang akan direkam muncul. Sekilas tidak ada yang salah dengan hal ini, hingga pada 2 April 1988 muncul berita yang memilukan dimana ia tewas terjatuh ketika merekam kliennya. Bagaimana bisa?  

Beberapa minggu setelah penyelidikan komite keselamatan penerbangan diketahui bahwa Ivan adalah orang yang teliti. Persiapan yang dilakukan Ivan sebelum lompat dan merekam kliennya sangat lengkap, terutama barang bawaan yang harus ia bawa. Dia memperhatikan semua hal penting untuk kliennya, namun ia melupakan hal yang paling penting untuk dirinya. Ketika lompatan terakhir, dia membawa kamera cadangan, baterai cadangan, dan perlengkapan video lainnya, namun ia tidak membawa parasut utama dan parasut cadangan. Ternyata hal ini merupakan kesalahan fatal yang membuat dirinya mati konyol. 

Kisah ini tidak hanya menyampaikan pesan mengenai pentingnya memikirkan keselamatan untuk diri sebelum memikirkan keselamatan bagi orang lain. Lebih dari itu, kisah ini menyampaikan pesan mengenai pentingnya kita untuk mendahulukan hal yang paling utama bagi diri kita. Seringkali kita disibukan dengan hal-hal rutin yang harus dikerjakan. Dalam mengerjakannya pun kita mengupayakan yang terbaik untuk menyelesaikannya. Sayangnya jika kita sibuk mengerjakan hal tersebut, sementara kita melupakan hal yang paling utama untuk dikerjakan, maka seberapa maksimal upaya kita justru akan merugikan kita diakhir. Oleh karena itu, alih-alih Anda merasa sibuk dengan rutinitas Anda, maka lebih baik Anda mengecek apakah Anda sudah mengerjakan hal yang paling utama untuk dikerjakan? Jika Anda seorang Atasan, apakah Anda sudah mendahulukan hal yang paling utama dalam menjalankan peran Anda sebagai seorang Atasan? Apa hal yang paling utama bagi Anda seorang atasan? 

Hal yang paling utama bagi seorang atasan adalah menumbuh kembangkan bawahan. Dengan Menumbuhkembangkan bawahan, maka bawahan akan menumbuh kembangkan bisnis perusahaan. Jika bisnis tumbuh dan berkembang maka ada ruang untuk tumbuh dan berkembang yang lebih banyak bagi Anda dan bawahan, dan ini adalah pengalaman yang luar biasa. Sebaliknya, jika Anda gagal dalam menumbuh kembangkan bawahan, maka bawahan Anda akan kesulitan dalam mencapai kinerja yang diharapkan, bisnis pun gagal berkembang. Ini adalah pengalaman yang mengecewakan. Jika bawahan Anda kecewa,  maka Anda harus siap jika suatu saat bawahan anda menjadi susah, payah, penyakitan dan menjengkelkan. Jika sampai demikian alih-alih kinerja unit Anda meningkat, maka Anda malah akan disibukan untuk mengurus bawahan Anda yang penyakitan, dan juga pekerjaan yang ditinggalkan olehnya. Oleh karena itu, sebelum bawahan Anda gagal berkinerja dan mengecewakan, Anda harus terus menumbuhkembangkan bawahan Anda. Salah satu caranya adalah dengan berperan sebagai Leader as coach atau pemimpin sebagai cocah bagi bawahan Anda. 

Jika kita mendengar istilah coach, respon singkat kita tertuju pada coach dalam dunia olahraga. Namun lebih dari itu, saat ini coaching telah dipraktikan dalam banyak hal, salah satunya dalam pengembangan karyawan. Menurut Emerson & Loeher, coaching dalam pengembangan karyawan adalah komunikasi dua arah, yakni atasan mengajukan pertanyaan dengan tujuan membantu bawahan menemukan cara meningkatkan efektifitas diri mereka sendiri dan organisasi. Prinsip utama dalam coaching adalah pembelajaran yang diarahkan oleh diri sendiri (Wilson, 2011). Karena diarahkan oleh diri sendiri maka perubahan perilaku atau kinerja terjadi lebih mudah tanpa ada paksaan dari seorang atasan. Berikut ini adalah kompetensi coaching yang harus dimiliki atasan : 

1. Membangun trust dan kejelasan agenda (Clarity)

Trust adalah elemen penting dalam membangun hubungan atasan dan bawahan. Indikator sederhana sebuah hubungan terikat rasa saling percaya ditandai dengan komunikasi dua arah yang berimbang, terbuka, transparan dan saling menghargai. Dalam coaching, atasan mendorong agar bawahannya terbuka, bebas menyampaikan pemikiran dan perasaan tanpa kecemasan, dan atasan juga harus bisa mendengar secara menyeluruh dan menghargai pemikiran dan perasaan bawahannya. Atasan harus memastikan bahwa agenda coaching adalah milik bawahan dan ia mengetahui pentingnya hal tersebut bagi dirinya.

2. Membangun kesadaran (Awareness)

Atasan/pemimpin sebagai coach harus bisa memprovokasi dan menantang bawahan untuk mengecek pola pikir dan perilaku yang menghambat kemajuan, dan berbuat lebih baik melalui pertanyaan yang kuat dan bermakna. Atasan juga harus bisa menghilangkan keraguan, kecemasan, ketidakmampuan, ataupun keterlenaan bawahan dalam hal yang keliru. Sehingga bawahan bisa melihat situasi lebih jelas, dan sistematis. 

3. Memberdayakan untuk menemukan solusi (Resolution)

Atasan/pemimpin sebagai coach memprovokasi bawahan menemukan alternatis solusi yang harus dilakukan, dan membuat rencana aksi yang diperlukan

4. Memonitor kinerja, kompetensi, dan motivasi (Empowerment)

Atasan/pemimpin sebagai coach memonitor bahwa rencana aksi dijalankan  dan ada peningkatan efektivitas diri bawahan.

4 hal diatas biasa disebut dengan CARE (Clarity, Awareness, Resolution, Empowerment) coaching model. Jika seorang atasan mengaplikasi CARE coaching model ini, bagaimana hal ini bisa berpengaruh terhadap peningkatan efektifitas personal dan pekerjaan bawahannya? Bagaimana hal ini pada akhirnya mempengaruhi kolaborasi, kinerja, dan kebahagian bawahan?  Jika Anda seorang leader, ingatlah bahwa coaching adalah peran utama Anda sebagai atasan karena manfaatnya yang signifikan. 

Scroll to Top
Scroll to Top