Coaching, dalam esensinya, adalah sebuah perjalanan kolaboratif yang mengungkap potensi terbaik dari dalam diri seseorang. Seperti yang dikatakan oleh International Coaching Federation (ICF), “Coaching is partnering with clients in a thought-provoking and creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential”. Di sini, proses coaching bukanlah sekadar memberikan nasihat atau mengajarkan hal-hal baru, melainkan lebih kepada menggali dan memicu kesadaran serta pemikiran kreatif yang ada dalam diri coachee. Proses ini bertujuan untuk membantu coachee mencapai tujuan-tujuan mereka dengan cara yang paling otentik dan memberdayakan.
Coaching adalah proses penggalian dari dalam ke luar, yakni mengeluarkan sisi terbaik dari dalam diri coachee untuk menjadi tindakan. Dalam konteks ini, pemimpin sebagai coach memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang didasari oleh kepercayaan, mendengarkan secara aktif, serta menggali dengan pertanyaan-pertanyaan efektif yang mendorong refleksi dan kesadaran. Proses coaching yang efektif mampu menciptakan dialog bermakna yang membuka ruang bagi coachee untuk menemukan solusi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.
Table of Contents
Pemimpin sebagai Coach
Di era modern ini, peran pemimpin tidak lagi hanya sebatas memberikan arahan dan mengawasi kinerja. Pemimpin yang efektif perlu menjadi seorang coach bagi timnya. Hal ini penting karena kepemimpinan yang baik adalah tentang menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim dapat berkembang dan memberikan kontribusi terbaik mereka. Seorang pemimpin sebagai coach perlu memahami konsep dan prinsip-prinsip dasar coaching, membangun hubungan baik dengan coachee, serta memiliki keterampilan komunikasi yang efektif, seperti mendengarkan aktif dan bertanya yang efektif.
Pemimpin yang berpartisipasi dalam coaching tidak hanya akan melihat peningkatan dalam kinerja tim, tetapi juga akan mampu membangun budaya kerja yang lebih kolaboratif dan inovatif. Coaching membantu menciptakan ruang di mana anggota tim merasa didengar, dihargai, dan didukung dalam pengembangan pribadi dan profesional mereka. Serta akan meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Esensi Coaching: Kemitraan dan Proses Kreatif
Coaching adalah tentang kemitraan. Ini adalah proses kolaboratif di mana coach dan coachee bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemitraan ini dibangun di atas pondasi kepercayaan dan rasa aman, di mana coachee merasa bebas untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan tindakan mereka tanpa rasa takut atau penilaian. Dalam proses ini, coachee didorong untuk berpikir secara kreatif dan menemukan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Salah satu alat yang sering digunakan dalam coaching adalah model F.I.R.A yang dikeluarkan oleh Loop Institute of Coaching. Model ini membantu coachee untuk menetapkan Fokus tujuan yang jelas, Identifikasi Gap-Peluang-Solusi, menyusun Rencana Aksi dan menjaga Akuntabilitas dan Komitmen. . Dengan menggunakan model ini, coach dapat membantu coachee untuk menavigasi pemikiran mereka secara sistematis dan mengambil langkah-langkah konkret menuju pencapaian tujuan mereka.
Coaching di Tempat Kerja: Mendorong Kinerja dan Perubahan
Dalam konteks organisasi, coaching adalah alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kinerja dan mendorong perubahan. Coaching membantu karyawan untuk lebih bertanggung jawab atas fungsi mereka sendiri, membuka pemikiran mereka terhadap cara kerja baru yang lebih efektif, dan mendukung proses perubahan yang berkelanjutan. Karyawan yang terlibat dalam proses coaching akan merasa lebih diberdayakan dan termotivasi untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Coaching juga dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari pengembangan karir, peningkatan kinerja, hingga manajemen transisi. Dalam setiap kasus, coaching berfokus pada kebutuhan dan tujuan individu, membantu mereka untuk menemukan kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengembangkan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan mereka.
Keterampilan Coaching untuk Leader sebagai Coach
Untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam sesi coaching di organisasi, ada beberapa keterampilan penting yang perlu dimiliki. Merujuk pada Kompetensi Coaching ICF, yaitu membangun kepercayaan dan rasa aman, mendengarkan aktif, serta mengajukan pertanyaan yang efektif. Selain itu, pemimpin wajib memiliki pemahaman dan mampu mengimplementasikan tahapan program coaching untuk mencapai hasil yang diharapkan. Keterampilan yang diperlukan meliputi:
- Pemahaman pondasi tentang konsep dan prinsip-prinsip coaching.
- Kemampuan membangun hubungan baik, kepercayaan, dan rasa aman dengan coachee.
- Keterampilan komunikasi yang efektif, termasuk mendengarkan aktif dan bertanya yang efektif.
- Kemampuan memfasilitasi rencana aksi dan pencapaian coachee, menjaga akuntabilitas, serta mendukung komitmen mereka.
- Penguasaan alat bantu coaching dan model percakapan, seperti FIRA dan GROW, untuk membantu coachee.
Contoh Implementasi Coaching:
Dira, seorang manajer berpotensi tinggi di sebuah perusahaan nasional, mengalami tantangan signifikan dalam mengelola timnya. Meskipun memiliki keahlian teknis, ia kesulitan dalam pendelegasian, penyelesaian konflik, dan motivasi tim.
Pendekatan Coaching
Untuk mengatasi tantangan Dira , perusahaan menawarkan program Coaching kepadanya. Coach nya, seorang internal coach berpengalaman yang telah disertifikasi . Program Coaching akan berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan Sarah dan membangun kepercayaan dirinya.
Dira bertemu Coachnya satu kali sebulan, selama periode enam bulan, dalam proses coaching Coach dan Dira mendiskusikan beberapa tujuan penting dalam peran kepemimpinannya antara lain :
- Kesadaran diri: Coach membantu Dira mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan gaya kepemimpinannya dengan menggali pertanyaan dan mendengarkan.
- Penetapan tujuan: Dira menetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai untuk pengembangan kepemimpinannya.
- Keterampilan komunikasi: Coach menggali dengan pertanyaan efektif, bagaimana Dira dapat meningkatkan komunikasi yang efektif, termasuk mendengarkan secara aktif dan memberikan umpan balik pada timnya.
- Penyelesaian konflik: Coach menggali bagaimana Dira mempelajari strategi untuk mengelola konflik dalam timnya dan membangun hubungan yang lebih kuat.
- Pendelegasian: Coach mendiskusikan dan menggali bagaimana Dira mampu mengembangkan rencana pendelegasian dan merelakan beberapa tugas penting untuk didelegasikan pada timnya.
Setelah pendampingan Coaching selama enam bulan, Dira menunjukan perubahan signifikan dalam gaya kepemimpinannya, tim nya lebih terbuka, terhubung dan termotivasi. Selama enam bulan Coach memantau perkembangannya dan memberikan dukungan di setiap tantangan dan kemajuan Dira.
Baca juga artikel Gaya Kepemimpinan Masa Kini pada Leader as Coach!
Coaching adalah sebuah proses yang penuh makna dan potensi. Dengan pendekatan yang benar, coaching dapat membantu individu dan organisasi untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi dan membuka potensi terbaik mereka. Sebagai pemimpin, menjadi seorang coach bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Melalui kemitraan yang didasari oleh kepercayaan dan proses kreatif, coaching dapat membantu setiap individu untuk menemukan dan memaksimalkan potensi mereka, sehingga mencapai tujuan pribadi dan profesional yang lebih besar.
Saksikan juga video 4 Kompetensi basic yang perlu dimiliki seorang Leader as Coach!
Ditulis oleh : Tim Program Loop Institute of Coaching, 2024