Loop Institute of Coaching

Financial Coaching

Halo Sahabatku, apa kabarnya kalian semua di era pandemi yang sudah setahun kita lewati ini? Wow, gak kerasa ya. Bagaimana dengan kondisi keuanganmu? Sehat-sehat jugakah? Semoga demikian adanya ya. Ngomong-ngomong masalah keuangan pribadi, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan agar kita kuat dalam menghadapi segala hambatan, ancaman termasuk pandemic ini contohnya. Untuk jangka panjangnya, tentu semua orang juga ingin agar semua tujuan keuangannya tercapai ya. Bagaimana caranya? yuk kita kenali financial coaching.

 

Lalu, apa hubungannya dengan coaching? Yeah coaching adalah kegiatan mendengarkan dan bertanya (active listening & powerful question) untuk membantu orang lain mencari ide/ solusi atas permasalahannya sendiri. Seni bertanya dalam coaching ada berbagai tipe tergantung mana yang sesuai dengan kondisi pada saat sesi coaching berlangsung. 

 

Dalam bidang keuangan, seorang coach dapat bertanya mengenai segala hal tentang keuangan pribadi kepada coachee untuk membantu coachee mencari solusi atas permasalahan keuangan pribadinya, dan tentunya percakapan ini bersifat rahasia atau confidential.

 

Apa saja pertanyaan yang harus disiapkan oleh seorang financial coach dalam waktu minimal 30 (tiga puluh menit) ke depan? Apa ukuran sukses dari sesi coaching ini? Sebaiknya sebelum memulai sesi coaching, coach sudah mengirimkan file excel kepada coachee untuk melakukan financial check up yang berisi laporan cash flow bulanan, laporan kekayaan, dan rasio-rasio keuangan. Apa saja hambatan yang dialami coachee dalam hal mencapai tujuan keuangannya?  

Dari file inilah, seorang coach dapat bertanya kepada coachee dan mendengar jawaban dari coachee, apa saja yang berkaitan dengan isian coachee tersebut, antara lain:

 

1. Laporan keuangan ada dua yaitu

  1. Cashflow atau laporan arus kas dengan rumus pendapatan bulanan – pengeluaran bulanan harus surplus. 
  2. Laporan kekayaan atau balance sheet (neraca) dengan rumus total asset – total hutang harus surplus.
Nah, bagaimana caranya kalau coachee masih memiliki nilai yang belum surplus atas kedua laporan ini? 
 

2. Manajemen Hutang 

Rasio hutang yang ideal adalah maksimal 35%, jika seandainya coachee memiliki hutang dengan rate di atas angka tersebut, bagaimana coachee mengatasi hal tersebut? Jika tidak memiliki hutang, atau rate nya di bawah angka tesebut, apa ada rencana untuk menambah hutang dalam waktu dekat? Apa pentingnya hutang ini bagi coachee? 

 

3. Dana Darurat

Apa coachee sudah memiliki dana darurat di keuangan pribadi/ keluarganya? Berapa x pengeluaran bulanan? Di instrument mana, dana darurat tersebut diletakkan?  

 

4. Proteksi Ideal 

Apa coachee sudah paham konsep asuransi Syariah? Apa coachee sudah memilikinya? Asuransi jiwa, Kesehatan atau kerugian? Cover kecelakaan dan kondisi kritis juga? Berapa nilai santunannya? Seberapa ideal angka uang pertanggungannya? Benefitnya sampai dengan umur berapa? Siapa penerima manfaat atas polis yang sudah dimiliki? Ada berapa polis yang dimiliki oleh coachee? 

 

5. Investasi untuk apa saja tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh coachee. Berapa lama lagi jangka waktunya hal tersebut ingin dicapai? Contoh

  1. Berapa tahun lagi ingin pensiun? Berapa biaya hidup saat pensiun? Berapa usia harapan hidup yang diinginkan? Apa sudah ada Investasi untuk membiayai hari tua ini agar tidak menjadi sandwich generation bagi anak-anak kelak? 
  2. Coachee ingin membeli rumah pertama? Kedua? Ketiga? Apa pentingnya membeli banyak property ini? Bagaimana cara merealisasikannya? 
  3. Coachee ingin memulai bisnisnya, apa saja step-stepnya? Apa saja yang harus dipersiapkan? Bagaimana dengan modalnya? Di mana pusat bisnisnya? Siapa saja tim nya? Apa sudah didiskusikan dengan pasangan? Apakah akan dilakukan digital marketing untuk membantu promosinya?
  4. Coachee ingin naik haji dalam waktu 5 (lima) tahun lagi Bersama pasangan. Apa sudah ada biaya untuk mendaftarnya? Apa yang harus coachee lakukan agar tujuan tersebut segera terwujud? 
  5. Coachee ingin membeli sepeda lipat agar bisa berolahraga bersama teman-temannya. Berapa harganya? Merk apa? Ada dananya kalau dibeli dalam bentuk tunai? Apa ini termasuk kebutuhan atau keinginan? Berapa lama lagi ingin memilikinya?  

Tentunya tujuan akhirnya adalah ingin mencapai financial freedom ya, menikmati passive income, hari tua yang bahagia sehat sejahtera bersama keluarga serta memiliki rencana distribusi warisan dan wakaf yang cukup dan aman untuk bekal akhirat nanti. 

 

Baca juga artikel Life & Financial Coaching!

Untuk mencapai semua tujuan di atas, Investasi apa yang paling tepat untuk coachee? Apa dalam bentuk saham, deposito, reksa dana, obligasi, p2p lending, emas? Tentunya disesuaikan dengan profil risiko coachee. Bagaimana financial planningnya? Apa kesimpulan dan summary dari sesi coaching ini? Apa sumber daya/ dukungan yang dibutuhkan oleh coachee? Bagaimana komitmen coachee dalam mencapai tujuan/ monitor langkah-langkah yang ingin dilakukan dalam hal mencapai tujuan keuangan? Yang tentunya semua proses ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu 1 (satu) kali sesi coaching untuk hasil yang comprehensive ya. Wow, sangat challenging dan merupakan kebahagiaan sendiri jika seorang financial coach dapat membantu coachee untuk mencapai semua tujuan keuangannya. 

Artikel karya: Linda Boen, LCPC – CPCP 39

Scroll to Top
Scroll to Top