Judul di atas saya adaptasi dari kalimat populer yaitu “Dengan mengajar kita belajar”. Walaupun kita yang menularkan pengetahuan kita ke murid (mengajar), tapi dalam prosesnya kita selalu mendapatkan pelajaran baru dari topik yang kita ajarkan. Ini yang saya alami ketika mengikuti program Loop Certified Professional Coach yang diselenggarakan oleh Loop Institute of Coaching, Desember 2022 – Juni 2023. Di 2 bulan pertama, selain belajar teori, kami sudah mulai mempraktikkan coaching minimum 10 jam.
Coaching secara umum diartikan sebagai ‘pelatihan’. Banyak bidang yang menggunakan coach yang bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kapabilitas dari coachee. Ada fitness coach/personal trainer di pusat kebugaran yang melatih kita untuk menjadi fit. Ada coach olahraga (yang paling populer sepakbola) yang melatih tim untuk memenangkan pertandingan. Di organisasi bisnis tentunya semua pimpinan diharapkan menjadi business coach untuk subordinatnya sehingga performa organisasi meningkat. Dan sekarang semakin berkembang ada life coach, relationship coach, dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk peningkatan kemampuan atau kualitas hidup.
Pada umumnya coach adalah mereka yang berpengalaman di bidangnya dan menularkan pengalaman tersebut ke mereka yang dilatih (coachee). Sementara di program sertifikasi coach profesional ini, kami tidak harus punya pengalaman di bidang yang mau dicoach, tapi kami dilatih untuk punya teknik coaching yang dapat membuat coachee menjadi lebih meningkat kapabilitasnya dalam topik yang difokuskan.
Program sertifikasi coaching professional yang saya ikuti ini diakreditasi oleh International Coaching Federation (ICF) sehingga keahlian coaching kami adalah sesuai definisi ICF yaitu bentuk kemitraan bersama klien (coachee) dalam proses kreatif yang menstimulasi/mengeksplorasi pemikiran untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya.
Baca juga artikel Coaching?
Dalam perjalanan menstimulasi/mengeksplorasi pemikiran dari coachee, walaupun saya berfokus kepada pemikiran coachee, sayapun secara tidak sengaja mengeksplorasi pemikiran saya. Ketika sesi coaching, coachee menemukan kesadaran diri akan sesuatu hal yang bermanfaat untuk dirinya tapi belum/tidak terpikir oleh coachee ‘momen aha’, saya sebagai coach juga mendapatkan ‘momen aha’ juga. Inilah hasil yang kita harapkan dari proses coaching, penemuan momen aha dari dalam diri sendiri sehingga bisa kita manfaatkan untuk memaksimalkan dan menggunakan potensi pribadi dan profesional tersebut. Jika Anda tertarik untuk menemukan momen aha Anda, gunakanlah jasa coach professional bersertifikat.
Artikel karya: Robertus Purba, LCPC – Batch 53