Merdeka Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
Lebih lanjut KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Table of Contents
Guru merdeka belajar
Pandemi telah mempercepat pergeseran cara pembelajaran menuju pembelajaran dengan media digital seperti gawai. Dampaknya adalah murid menjadi lebih terbiasa mengakses informasi dari internet. Apa dampaknya bagi pembelajaran di kelas?
Guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Dengan kondisi demikian maka guru dituntut untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dirinya. Selain itu, guru juga dituntut menjadi penuntun bagi murid-muridnya untuk menemukan tujuan belajarnya, dapat memotivasi murid-muridnya untuk lebih mandiri dalam belajar, dan yang sangat penting guru dapat membuat murid mengenali potensinya dan memaksimalkannya.
Sebuah tantangan yang sangat besar bagi guru yang terbiasa dalam situasi pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centric) untuk bergeser menuju pembelajaran yang berpihak pada murid (student centric). Dengan merdeka belajar artinya kita tidak bisa mengandalkan cara-cara lama dalam pendidikan. Murid diberi ruang yang lebih luas untuk mengeksplorasi pembelajarannya.
Lebih jauh lagi, guru juga dapat menuntun murid dalam pembentukan karakternya. Bahkan dapat membantu murid untuk menjadi pemimpin yang merdeka yang berkomitmen pada tujuan, mandiri dalam cara belajar dan selalu melakukan refleksi.
Lihat juga artikel Coaching di Lembaga Pendidikan, Relevankah?
Peranan pemimpin sekolah
Pemimpin sekolah memiliki peranan yang cukup signifikan dalam struktur organisasi sekolah. Dengan kewenangannya situasi dan hasil pembelajaran dapat berkembang baik atau sebaliknya. Pemimpin sekolah juga dapat memberi ruang kebijakan merdeka belajar di sekolah.
Dalam menciptakan kondisi merdeka belajar pemimpin sekolah tak bisa bekerja sendirian. Peranan guru sangat esensial karena guru adalah garda terdepan dalam pendidikan. Agar tugas tersebut dapat berjalan lebih baik, maka pemimpin sekolah akan sangat terbantu bila guru-guru telah merdeka belajar.
Bagaimana pemimpin sekolah dapat menggerakkan guru-guru untuk merdeka belajar? Salah satu caranya adalah melalui percakapan yang menggugah. Dalam percakapan yang menggugah guru diajak menemukan impian dan tujuannya untuk berdampak sebagai aktor dalam pendidikan, pemimpin sekolah dapat membantu guru mengenali potensi diri dan dukungan baginya, kemudian menentukan tindakan atau aksi untuk mewujudkan mimpinya. Percakapan yang menggugah akan memiliki peluang keberhasilan yang besar bila pemimpin sekolah memiliki keterampilan coaching.
Coaching Di Sekolah Merdeka Belajar
Merdeka belajar menuntut guru bertambah peran dan kompetensinya sebagai seorang fasilitator dengan keterampilan sebagai coach. Melalui coaching guru dapat membantu murid mengenali potensinya dan memaksimalkannya. Pemimpin sekolah dapat menciptakan sekolah yang merdeka belajar melalui percakapan yang menggugah guru dengan bantuan keterampilan coaching dari pemimpin sekolah.
Kita ingin pendidikan di Indonesia semakin maju. Merdeka belajar adalah salah satu upaya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Masih adakah alasan kita menunda memanfaatkan coaching dalam sistem pendidikan kita?
Referensi:
- Modul 2.3 Pendidikan Guru Penggerak
- Modul Coaching Pengembangan Tim Merdeka Belajar dari sekolah.mu
Lihat juga video Bagaimana Menerapkan Coaching dalam Dunia Pendidikan!
Artikel karya: Rudy Prihatin, LCPC – batch 39
