Menemukan Tujuan Hidup
Ada kala dimana hidup terasa berhenti, entah itu dipersimpangan jalan hendak kemana, atau diujung jalan buntu yang tidak tahu harus kemana. Terlepas dari apapun agama Anda, dan mungkin beberapa agama menyarankan perjalanan religi untuk menyelesaikannya, namun ada satu hal yang sederhana dan dapat kita lakukan ketika kebuntuan atau persimpangan kehidupan datang, yaitu coaching.
Coaching adalah kegiatan mendengarkan dan bertanya (active listening & powerful question) oleh seorang coach kepada coachee untuk membantu coachee atau dalam hal ini orang lain mencari ide/solusi atas permasalahannya sendiri. Banyak dari coachee yang kadang tidak sadar akan kebutuhan coaching sehingga membiarkan diri berputar–putar namun tak juga menemukan tujuan.
Meskipun coaching dapat dilakukan sendiri (self coaching) dan Anda mungkin dapat mempelajarinya lewat beberapa buku maupun artikel yang sudah tersedia, akan tetapi, untuk membawa dampak lebih pada hidup Anda, dan menuju pada perubahan yang dituju, dimana coachee akan dibawa kepada pemahaman yang baik tentang dirinya sendiri dan kemampuan atau sumber daya yang dimiliki serta membuat rencana untuk bertumbuh.
Coaching memang bukan hanya tentang mengerahkan segala daya, upaya dan tenaga pada diri Anda untuk menyelesaikan balapan, dengan coaching Anda akan mampu membangun peta jalan untuk memandu Anda secara fisik, langkah demi langkah, ke garis akhir tujuan Anda.
Karenanya, untuk mencapainya akan sangat baik, jika Anda memiliki seorang yang tidak hanya mampu mendengarkan dan meng-enhance saja, namun seorang coach akan melakukannya dengan standar dan etika hingga Anda menemukan apa yang DIsebut sebagai “insight” pada diri Anda sendiri yang mungkin sEbelumnya tidak mampu Anda lihat.
Lalu Bagaimana Saya Memilih Coach?
Profesi Coach saat ini makin digemari, seiring dengan peningkatan kebutuhan akan hal itu. Walaupun istilah mentoring, coaching, dan counseling sudah cukup familiar bagi sebagian orang tetapi masih ada saja yang belum memahami sepenuhnya tentang ketiga hal tersebut.
Coaching adalah bentuk kemitraan antara coach bersama coachee untuk memaksimalkan potensi pribadi dan professional yang dimilikinya dengan proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.
Berbeda dari Mentoring, dimana mentor mentransfer pengetahuan, keterampilan, keahlian dan dukungan dan diterima oleh mentee sebagai pengembangan diri dalam bekerja, pengembangan karir, professional atau kehidupan, seorang coach akan membantu coachee menemukenali potensi dirinya termasuk kondisi-kondisi yang berpengaruh bagi dirinya. Keputusan yang akan diambil akan didasarkan atas kemampuan dan kondisi coachee sendiri, bukan atas instruksi coach.
Fokus coaching adalah pada kondisi saat ini dan masa depan. Seorang coach tidak membahas pengalaman atau masalah di masa lalu, namun fokus pada apa yang dimiliki dan bisa dilakukan coachee saat ini dan di masa depan. Hal ini tentu berbeda dengan Counselling, dimana konselor akan membantu proses peningkatan perkembangan mental dan kejiwaan dari kehidupan seseorang. Berkaitan erat dengan membantu orang menyembuhkan apa yang dirasakannya sehubungan dengan mental dan kejiwaannya. Fokus pada masa lalu dan masa kini.
Dengan sebuah sesi coaching, diharapkan seorang coachee dapat mengenali potensi dirinya, mengetahui arah tujuannya dan cara mencapainya dengan menggunakan sumber daya yang ada pada dirinya.
Jadi kapan pun Anda merasa stuck, berada di persimpangan kehidupan, dan mengalami kebingungan untuk memulai, try coaching.
Artikel Karya: Asti Sri Purniyati – Batch 53