Loop Institute of Coaching

Coaching di Lembaga Kesehatan – Rumah Sakit

Rumah sakit adalah instutusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, juga dapat dikatakan merupakan suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personil terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern,yang semuanya terkait bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemliharaan kesehatan yang baik,  Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. 

Berangkat dari kesadaran tersebut, rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta, selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan keluarganya. Baik melalui penyediaan peralatan pengobatan, tenaga medis yang berkualitas sampai pada fasilitas pendukung lainnya seperti tempat penginapan, kantin, ruang tunggu, apotik dan sebagainya. Dengan demikian masyarakat benar-benar memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat. 

 

 

stethoscope, doctor, medical

Coaching merupakan suatu kemitraan dengan klien melalui suatu proses yang menimbulkan pikiran dan proses kreatif yang menginspirasi klien guna memaksimalkan potensi pribadi maupun profesionalnya.  

Melihat kompleksitas permasalahan di rumah sakit, hospital management coaching dapat menjadi peluang menemukan solusi terbaik bagi manajemen rumah sakit. 

Terdapat dua mode operasi yang biasa digunakan ketika menerapkan tekhnik coaching di tempat kerja. Manajer menggunakan percakapan pendek dengan staf yang ditargetkan untuk bersama-sama memecahkan masalah dan melibatkan karyawan untuk tingkat yang lebih tinggi lagi dalam pekerjaannya, disebut sebagai informal coaching. Sebuah pendekatan formal coaching dapat digunakan dengan pertemuan dijadwalkan dalam bulanan atau setiap dua minggu. Frekuensi pertemuan tergantung pada sejumlah variabel, misalnya seorang karyawan yang baru diangkat membutuhkan sejumlah besar dukungan pada tahap awal dan kemudian memperpanjang frekuensi sesi karena mereka meningkatkan tingkat kompetensi mereka. Variabel lainnya untuk mempertimbangkan frekuensi sesi coaching adalah tingkat kesulitan dari peran mereka berada, tingkat pengaruh peran mereka harus mempengaruh organisasi dan jenis perubahan yang dicari dalam coaching. 

3 Jenis Fokus Coaching di Rumah Sakit

Remedial

Remedial, dimana masalah yang ada di karyawan harus segera diperbaiki untuk hasil yang lebih baik, memerlukan keinginan yang kuat dari karyawan tersebut untuk ingin berubah menjadi lebih baik, sehingga dikatakan coaching ini fokus pada perubahan perilaku, yang sangat mungkin terjadi jika ada sejumlah kondisi terpenuhi sebelum mulai intervensi, yaitu terjadinya perubahan eksternal.

 

Development

Development, merupakan upaya coaching untuk meningkatkan tingkat kompetensi karyawan, meliputi ketrampilan teknis yang diperlukan oleh suatu organisasi dalam memberikan produk atau jasa yang diperlukan (hard skill ), dan kemampuan meningkatkan kesadaran diri dan kesadaran orang lain sehingga mampu merespon dengan cara yang benar untuk menjadi pemain tim dan meningkatkan kapasitas interpersonal (soft skill).

 

Transitional

Transitional,  ditujukan untuk area karyawan yang mengambil peran baru dalam organisasi dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan tantangan baru, karena adanya perbedaan kebutuhan waktu secara emosional untuk mengejar ketinggalan terhadap terjadinya perubahan eksternal. Penyesuaian dalam ketrampilan, hubungan, proses komunikasi, tingkat tanggung jawab, dan tingkat stres yang meningkat, yang terbawa bersama adanya transisi peran yang iinheren merupakan faktor lainnya yang mempengaruhi keberhasilan. 

Pelaksanaan coaching diawali dengan persiapan coach dengan seluruh informasi terkait coachee, dan fokus. Selanjutnya membangun kepercayaan dalam hubungan dan memastikan kedua belah pihak siap untuk menjalankan sesi coaching, sambil disampaikan confidentiality agreement , durasi coaching, serta kesepakatan kelanjutan sesi berikutnya. Kemudian coach memastikan untuk memahami agenda dan tujuan yang ingin dicapai coachee. Coach melakukan penggalian untuk menemukan hal paling mendasar dari pikiran, perasaan, emosi, dan perilaku pada situasi saat ini dari tujuan yang ingin dicapai, yang dilanjtkan dengan mengeksplorasi potensi yang dapat membuat coachee bergerak maju melalui eksplorasi pikiran, perasaan, dan perilaku, konsekuensi, pro dan kontra, prioritas, dan hal lainnya, 

disertai menanyakan hal-hal apa saja yang telah terjadi dan didapatkan coachee (Mid check point) untuk memastikan percakapan masih berada dalam kerangka. Selanjutnya coachee diberikan ruang dan kesempatan untuk membuat rencana aksi dan menantang akuntabilitas coachee terhadap pilihan solusi yang telah dipilihnya. Kemudian menjelang akhir sesi diperiksa kembali apa saja poin penting serta kesesuaian percakapan dengan tujuan dan agenda coaching yang diinginkan coachee., kemudian ditutup dengan ucapan terima kasih dan do’a.  

Melalui pelaksanaan metode coaching dapat mengeksplorasi potensi manajemen di rumah sakit untuk memperoleh ide-ide kreatif dan solutif dalam mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi, sehingga rumah sakit dapat menyelenggarakan pelayanan yang excellence, produktif, efektif, serta efisien. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top