Loop Institute of Coaching

Home » Artikel » Belajar Mengambil Keputusan Melalui Coaching

Belajar Mengambil Keputusan Melalui Coaching

‘Hidup adalah pilihan. Apa yang kamu pilih hari ini akan menentukan masa depanmu.’ Tentu kita sudah tidak asing dengan kalimat ini. Namun, beberapa orang mengambil keputusan dalam pilihan hidup bukan berdasarkan keputusannya sendiri, tapi masih terpengaruh dan terombang-ambing dengan keputusan orang lain. Kalau bahasa jawanya bisa dibilang ‘manut’. Sehingga jika salah mengambil keputusan, kemungkinan bisa menyalahkan hal-hal di luar kendali dirinya. Padahal memilih untuk ‘manut’ itu juga termasuk pilihan yang tentu sepaket dengan konsekuensinya. 

Beberapa di antara kita masih merasa kebingungan dalam menentukan pilihan-pilihan hidup misal bagaimana menentukan jurusan kuliah yang sesuai dengan kebutuhan, prioritas, dan tujuan hidup. Bahkan merasa salah mengambil keputusan karena kuliah dengan jurusan yang tidak sesuai dengan minat, potensi, dan cita-citanya. Hal tersebut berdampak pada meredupnya potensi yang sudah dimiliki. Menurut ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia mengalami salah jurusan. Hal ini bisa disebabkan karena dalam mengambil keputusan masih adanya pengaruh dari luar kehendak diri seperti mengikuti teman, saran orang tua, atau lingkungan yang sebenarnya bukan atas keinginannya sendiri.

 

Baca Juga Coaching – Alternatif Pendampingan untuk Remaja!

Berbagai kesalahan dalam pengambilan keputusan tersebut bisa dicegah dengan Coaching. Coaching merupakan proses penggalian informasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuannya, untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Proses coaching dapat membantu klien menentukan apa saja pilihan dan peluang-peluang yang ada, mengenai pro dan kontra, serta konsekuensi yang perlu dijalani dari berbagai pilihan tersebut sebelum pengambilan keputusan yang berdasarkan atas keputusan sendiri tanpa terpengaruh oleh orang lain atau sekadar ikut-ikutan tanpa tujuan yang jelas. Coaching dapat membantu klien dalam mencari solusi atas permasalahannya sendiri. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, dan keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh, sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. 

 

Artikel karya: Fahma Devi Maulida – CPCP 49

Scroll to Top
Scroll to Top