ICF (International Coaching Federation) telah menetapkan kompetensi inti dan perilaku etis yang patut dimiliki seorang coach dalam memfasilitasi proses professional coaching secara efektif. Salah satunya adalah Evoke Awareness (membangkitkan kesadaran), yaitu: “memfasilitasi wawasan dan pembelajaran klien/coachee dengan menggunakan alat dan teknik seperti pertanyaan-pertanyaan yang kuat (powerful question), suasana hening (silence), metafora atau analogi”.
Konsep Dr. Tasha Eurich (seorang psikolog organisasi, peneliti, dan penulis terlaris New York Times), berkenaan dengan Self-Awareness (kesadaran diri), mencakup dua aspek, yaitu:
1) kesadaran diri internal (tentang seberapa akurat seseorang memandang hasrat/keinginan kuat diri mereka sendiri, juga nilai-nilai, kepercayaan, kekuatan, dan seterusnya)
2) kesadaran diri eksternal (tentang sejauh mana seseorang mengetahui bagaimana mereka dianggap oleh orang lain, termasuk mendapat umpan balik dari sekitar mereka).
Dengan begitu, bagaimana seorang coach mampu memfasilitasi wawasan dan pembelajaran klien/coachee dalam menangkap kesadaran dirinya baik internal maupun eksternal?
Melalui pertanyaan yang kuat (powerful question) sebagai alat dan teknik Evoke Awareness, seorang coach bertanya tidak hanya what (apa yang terjadi), tetapi juga how the feel (bagaimana rasanya) dan what value relating the feel (nilai yang terkait rasanya), termasuk pertanyaan-pertanyaan yang mengajak klien/coachee melihat lebih dalam, lebih jauh dan lebih luas sepanjang sesi coaching.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi fasilitas bagi klien/coachee dalam menemukan kesadaran diri internalnya atas seberapa akurat ia memandang situasi yang bersamaan dengan rasanya dan dikaitkan dengan nilai dan kepercayaan yang hidup dalam dirinya, serta menjadi fasilitas untuk menemukan blind spot (titik buta) atas anggapan dan umpan balik terkait dirinya dari orang lain sebagai proses menemukan kesadaran diri eksternal dari klien/coachee.
Secara praktik keseluruhan, professional coaching memfasilitasi ruang personal yang terbuka dan aman dalam eksplorasi Self-Awareness (kesadaran diri) dari klien/coachee yang lebih lanjut mampu menemukan prioritas sesungguhnya dari tujuan yang diagendakan dan berkomitmen kuat atas rencana aksi yang ditentukan.
Setelah mengenal ini, apa lagi yang Anda butuhkan untuk membuat janji sesi coaching Anda sendiri? Bermitra dengan seorang Professional Coach sebagai cara memfasilitasi Self-Awareness Anda.
Baca juga Artikel How Coaching Work In Your Life?
Artikel Karya: Nursalam Nusa Sabir, LCPC – batch 50