Seorang leader atau karyawan yang akan dipromosi ke jenjang berikutnya, biasanya diberikan sebuah assessment untuk mengukur tingkat kompetensi mereka. Jenis Kompetensi yang diukur bervariasi tergantung jabatan, dan kebijakan perusahaannya masing-masing. Dari hasil assessment yang dilakukan oleh para asesor, biasanya menunjukan hasil skala kompetensi nya, apakah sesuai dengan harapan perusahaan, apakah skala kompetensi sesuai dengan promosi jabatan atau jenjang golongan yang akan diberikan, ada GAP dari skala tersebut, lalu jika belum sesuai lalu bagaimana GAP tersebut dapat dipenuhi dalam jangka waktu tertentu sehingga saat assessment berikutnya dalam periode promosi berjalan, skala kompetensi sudah sesuai dan terpenuhi.
Memberikan berbagai jenis pelatihan, memberikan mentoring, memberikan tantangan dan tugas tugas baru sebagai upaya untuk melatih kompetensi biasanya menjadi cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan memperkecil GAP nya. Namun apakah cara-cara tersebut sesuai dan tepat sasaran? Apakah seluruh leader atau karyawan perlu diberikan “treatment” yang sama? Apakah cara-cara tersebut cukup efektif?
Jika kita telusuri ulang kepada hasil assessment, tentu setiap orang memiliki hasil assessment yang berbeda-beda, baik dari skala maupun dari jenis kompetensi yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Sehingga cara pengembangan setiap orang akan berbeda-beda juga tergantung hasil dan target yang ingin dicapai.
Agar setiap orang memiliki “peta” jalan masing-masing berdasarkan hasil assestment dan targetnya masing-masing. Maka sebelum menentukan cara dan metode pengembangan, dapat dilakukan coaching terlebih dahulu.
Kenapa perlu dilakukan coaching terlebih dahulu?
- Lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan
- Lebih efektif dalam menentukan cara pengembangan yang tepat guna, sehingga menghemat sumber daya baik waktu maupun biaya
- Para leaders mampu mengukur diri mereka sendiri tentang bagaimana situasi mereka saat ini, dan bagaimana arah kedepannya, karena sudah dibekali “peta jalan” nya masing-masing
- Timeline peningkatan skala kompetensi lebih terukur dan realistis, sehingga mampu mengukur berapa lama yang dapat dicapai, apa saja hal yang dapat mendorong percepatan, apa hal yang dapat menghambat peningkatan kompetensi.
Lihat juga video Coaching for Career Development!
Baca juga artikel Melejitkan Leadership & Team Management Skill Penggerak Sosial Indonesia melalui Program Fasilitator Dampak Sosial x Loop untuk melihat dampak coaching bagi organisasi.
Artikel Karya: Iis Anthea, LCACC – LCACCP 01
