“Blank” atau dalam bahasa pergaulan sering dikaitkan dengan kondisi lupa sesaat dimana seseorang lupa hal yang ingin disampaikan atau lupa konteks diskusi pembahasan yang sedang dilakukan. Berdasarkan beberapa sumber, kondisi “blank” dapat berkaitan dengan beberapa sebab, yaitu:
• Masalah memori
• Ketidakjernihan pikiran
• Konsentrasi yang buruk
Dalam artikel ini penulis mencoba menggali berdasarkan pengalaman menghadapi kondisi “blank” dan mengenali penyebab atau pemicu munculnya kondisi tersebut. Konsentrasi menurut kamus KBBI adalah pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu
hal.
Berikut beberapa poin yang sangat membantu penulis dalam menjaga konsentrasi dan fokus saat pelaksanaan coaching
- Mempelajari terlebih dahulu tema atau isu yang akan disampaikan oleh coachee, informasi tersebut dapat diperoleh dalam tahap pre coaching. Tujuannya agar saat sesi coaching, coach bisa lebih baik lagi dalam menyampaikan pertanyaan (paham konteks saja tidak cukup untuk menghasilkan sesi coaching yang baik)
- Perlu membuat catatan dan selalu mencatat (selama proses coaching), baik respon jawaban atau emosi dari coachee. Catatan ini berfungsi sebagai tools untuk tetap menjaga fokus dalam merespon jawaban dan memilih pertanyaan yang tepat. Proses mencatat dilakukan secara “santai” dan tetap menjaga suasana coachee agar tetap nyaman
- Sejenak, menghela napas Panjang sambil tersenyum ke coachee untuk menghadirkan diri dan menyampaikan pesan tersirat bahwa coach berempati danharapannya coachee akan merasa nyaman dan terbuka untuk memberikan respon
- Banyak berlatih dan mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
- Mempersiapkan kondisi baik fisik dan mental, hindari melakukan coaching saat
kondisi fisik dan mental sedang tidak baik seperti saat : lapar, ngantuk, kelelahan fisik, emosi negatif, dll
Baca juga video Tips Mengelola Dinamika dalam Proses Coaching!
Harapannya, agar poin-poin diatas menjadi panduan bagi penulis untuk mempersiapkan diri untuk melakukan sesi coaching yang baik , dan tentunya menghindari situasi “Blank” yang dapat membuat sesi coaching menjadi tidak maksimal.
Baca juga artikel Proses Coaching di Organisasi!
Artikel karya: Wahyudi, LCPC – Batch 51