“Inez, nanti siang ke ruangan saya untuk sesi coaching ya,” ujar Bu Ade, manajernya.
“Baik, Bu…” sahut Inez.
Ajakan Bu Ade di lift sungguh mengganggu pikiran Inez sejak pagi.
“Nez, kuperhatikan dari tadi, kamu kok kayak nggak konsen gitu, sih?” tegur Raka.
“Iya nih, aku kayaknya bakal kena tegur… Bu Ade manggil aku untuk coaching siang ini. Masalahnya, aku nggak tahu kelalaianku di mana…”
“Tenang, Inez… Kamu jangan mikir kejauhan. Coaching tidak selalu berarti kamu akan ditegur, dan bukan juga selalu sebuah peringatan atasan ke bawahannya yang lalai,” ujar Raka.
Pemahaman Inez terhadap coaching sebagai hal yang kurang menyenangkan acapkali terjadi juga pada beberapa orang. Coaching sering dipersepsi sebagai bentuk teguran atau peringatan. Padahal sejatinya tidak seperti itu, coaching merupakan salah satu metode pengembangan melalui proses dialog yang bermakna.
Baca juga artikel Coaching dalam Pekerjaan!

Filosofi coaching
Sir John Whitmore, pelopor pembinaan dan pengembangan kepemimpinan , menyatakan bahwa coaching adalah cara untuk membuka kunci potensi seseorang untuk memaksimalkan performanya.
Sejalan dengan hal tersebut ICF (International Coaching Federation), mendefinisikan coaching sebagai sebagai: suatu bentuk kemitraan dengan klien dalam proses pemikiran yang memprofokasi dan kreatif dalam menginspirasi mereka untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional mereka.
Loop Institute of Coaching mendefinisikan coaching sebagai proses membangun kesadaran diri untuk menentukan potensi terbaik melalui percakapan bermakna untuk mencapai tujuan
Rules of game
Dalam sesi coaching dikenal 2 istilah untuk individu yang terlibat di dalamnya, yaitu coach (sebutan untuk si pemberi coaching) dan klien (sebutan untuk pihak yang diberikan sesi coaching). Selanjutnya prinsip dari coaching adalah sebagai berikut,
Partnership – kedudukan coach dan klien adalah setara , coach berperan sebagai rekan/mitra yang senantiasa menjaga kerahasiaan, netralitas dan mendampingi klien dalam bertumbuh.
Hope is a key – meyakini bahwa setiap individu memiliki harapan, harapan untuk berkembang menjadi baik, hanya saja terkadang individu tidak tahu bagaimana memulainya…
Evoke awareness – tugas coach adalah membangunkan klien dari ‘tidurnya’ , memantik kesadaran mereka atas potensii dan peluang yang mereka miliki melalui pertanyaan-pertanyaan profokasi yang kreatif
Accountability – setiap individu klien memiliki tanggung jawab atas dirinya sendiri, memastikan adanya rencana dan komitmen untuk melaksanakan menjadi garansi atas tercapianya tujuan
Pada akhirnya semua individu memiliki potensi yang memampukan mereka untuk bertumbuh menjadi versi terbaik bagi dirinya , ‘everyone who has , will be more added and he will be rich (Matthew 25;29)‘ .
Referensi:
Handbook of Loop Certified Professional Coach Program-International Coaching Federation, Accredited Coaching education LEVEL1-88 Hours , Loop
Indonesia, 2023
Lihat juga video Profesi Coach Dan Peran Sebagai Ibu dan Wanita Indonesia!
Artikel Karya: Helena Widaningrum, LCPC – Batch 55