Loop Institute of Coaching

Mengapa Sosok Wanita Bekerja membutuhkan seorang Coach?

Wanita bekerja adalah wanita yang dikenal sebagai wanita yang mandiri dan dan punya mental yang kuat, tetapi dibalik semua itu sejatinya wanita juga memiliki jiwa yang rapuh (meski di luar sering terlihat kuat). Wanita lebih membutuhkan teman diskusi yg positif memberikan dukungan ketimbang sekedar teman curhat tanpa agenda. Pernyataan ini mencerminkan pengertian yang lebih mendalam tentang wanita dan peran mereka dalam masyarakat. Ini menekankan bahwa wanita yang bekerja sering kali dianggap mandiri dan memiliki mental yang kuat karena mereka mengatasi tantangan dalam dunia profesional. Namun, penting untuk diingat bahwa di balik penampilan luar ini, wanita juga memiliki emosi dan jiwa yang perlu dijaga kesehatannya. Wanita memiliki kerentanan emosional, dan itu adalah bagian normal sebagai seorang mahluk hidup. Memiliki dukungan dari seorang coach dapat membantu seorang wanita mengatasi problem emosi, tantangan dan masalah pribadi mereka dengan cara dan pola pikir wanita itu sendiri.

Selain itu, pernyataan tersebut juga menekankan bahwa pentingnya dukungan sosial dan bantuan dalam mencapai potensi penuh. Wanita yang bekerja mungkin menghadapi tekanan dan tantangan yang unik dalam dunia profesional mereka, dan memiliki seseorang yang bisa memberikan panduan dan dukungan dapat sangat membantu dalam menghadapinya. Dalam konteks ini, seorang “coach” dapat berperan sebagai sumber inspirasi, pemberi dukungan emosional, dan pemimpin dalam pengembangan diri wanita mandiri. Mereka dapat membantu seorang wanita menemukan keseimbangan antara tuntutan profesional dan kebutuhan emosional mereka, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai wanita yang perannya lebih maksimal dalam berbagai area.

Mengapa Sosok Wanita Bekerja membutuhkan seorang Coach?

Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa wanita bekerja membutuhkan bantuan dari seorang coach terkait pekerjaan:

  • Pencapaian Tujuan Karir: Seorang coach dapat membantu wanita untuk mengidentifikasi tujuan karir mereka dan mengembangkan rencana tindakan yang jelas untuk mencapai tujuan tersebut. Ini bisa termasuk merencanakan langkah-langkah konkrit, mengatasi hambatan, dan memotivasi diri untuk tetap fokus.
  • Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Pribadi: Banyak wanita menghadapi tantangan dalam menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Seorang coach bisa membantu dengan memberikan strategi untuk mengatur waktu, menetapkan batas yang sehat, dan mengelola stres.
  • Pengembangan Keterampilan: Coach dapat membantu wanita dalam mengidentifikasi keterampilan yang perlu ditingkatkan untuk kemajuan karir mereka. Ini bisa berupa keterampilan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, atau keterampilan teknis yang berkaitan dengan pekerjaan.
  • Transisi Karir: Jika seorang wanita sedang berpindah ke bidang karir yang baru atau ingin mencari peluang baru, seorang coach dapat membantu dalam mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan, dan mengatasi perasaan takut atau ketidakpastian.
  • Mengatasi Hambatan dan Rintangan: Wanita mungkin menghadapi hambatan atau rintangan tertentu dalam lingkungan kerja mereka, seperti diskriminasi atau perbedaan gender. Seorang coach dapat memprovokasi pikiran dan proses kreatif yang menginspirasi kliennya dalam hal ini wanita, untuk memaksimalkan potensi diri.
  • Pengembangan Diri dan Percaya Diri: Wanita mungkin mengalami keraguan diri atau kurang percaya diri dalam lingkungan kerja. Seorang coach dapat membantu dalam membangun kepercayaan serta mengidentifikasi kekuatan individu.
  • Pengelolaan Konflik: Konflik di tempat kerja bisa mengganggu kinerja dan kesejahteraan. Seorang coach dapat memprovokasi pikiran dan proses kreatif klien (wanita) sehingga klien bisa menemukan cara terbaik atau strategi berbeda untuk mengelola konflik dengan rekan kerja, atasan, atau bawahan.
  • Rencana Karir Jangka Panjang: Seorang coach dapat membantu menggali klien wanitanya melalui pertanyaan-pertanyaan kreatif dalam merencanakan karir jangka panjang, termasuk menciptakan visi tentang bagaimana wanita ingin mengembangkan diri mereka dalam jangka waktu yang lebih lama.

“Seorang wanita itu seperti kantong teh – Anda tidak akan tahu seberapa kuat dia sampai Anda memasukkannya ke dalam air panas.” – Eleanor Roosevelt

Maksud dari quotes ini merupakan sebuah perumpamaan atau perbandingan yang digunakan untuk menggambarkan sifat seorang wanita. Dalam perumpamaan ini, wanita dibandingkan dengan kantong teh yang hanya dapat menunjukkan seberapa kuatnya ketika Anda memasukkannya ke dalam air panas.

Artinya, seorang wanita dapat menunjukkan kekuatan, ketahanan, atau kemampuannya yang sebenarnya ketika menghadapi tantangan atau situasi sulit. Seringkali, sifat-sifat positif dan kemampuan seorang wanita mungkin tidak terlihat atau tidak diakui oleh orang lain hingga dia dihadapkan pada situasi yang menguji kemampuannya. Dengan kata lain, seorang wanita mungkin memiliki potensi dan ketahanan yang luar biasa yang muncul ketika dia dihadapkan pada tekanan atau tantangan. Namun, di satu sisi, wanita juga bisa menjadi lemah dan takut akan suatu tantangan yang melebihi batas pola pikir dan kekuatannya. Coach memiliki kemampuan dan kepekaan dalam konteks bermitra dengan klien (wanita) melalui proses kreatif agar wanita tidak terpuruk dalam situasi dibawah tekanan.

Mengapa Sosok Wanita Bekerja membutuhkan seorang Coach?

Peran Coach bagi Wanita Menurut ICF

International Coach Federation (ICF) adalah organisasi internasional yang mempromosikan standar tertinggi dalam coaching profesional. Peran seorang coach bagi wanita menurut ICF, yang menekankan bahwa seorang coach harus:

  1. Membantu klien (termasuk wanita) untuk mengidentifikasi tujuan dan visi mereka: coach membantu klien, termasuk wanita, dalam mengklarifikasi apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka, baik itu dalam karier, hubungan, kesehatan, atau area lainnya.
  2. Mendengarkan dengan penuh perhatian: coach mendengarkan klien (wanita) secara aktif dan tanpa penilaian. Ini memungkinkan klien (wanita) untuk merasa didengar dan dipahami.
  3. Bertanya pertanyaan yang kuat: coach menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam dan reflektif untuk membantu klien (wanita) merenung, mengidentifikasi solusi, dan mengatasi hambatan.
  4. Menggunakan teknik coaching yang efektif: coach menggunakan teknik-teknik coaching yang teruji dan terbukti untuk membantu klien (wanita) mencapai perubahan yang diinginkan.
  5. Memelihara kepercayaan dan kerahasiaan: coach menjaga kerahasiaan informasi pribadi klien (wanita) dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

Artikel Karya: Olivia Oentoro Woen, LCPC – Batch 55

Scroll to Top
Scroll to Top