Keberhasilan dari sebuah proses coaching tidak terlepas dari peran coach dalam memfasilitasi klien memunculkan kesadaran atas tujuan yang ingin dicapai. Pada prosesnya, coach akan membantu klien menemukan pemikiran-pemikiran baru yang dapat mendukung langkah dan tindakan sehingga mencapai tujuan tersebut.
Dalam proses coaching, seorang coach membangun kemitraan dengan klien sehingga dapat mengoptimalkan potensi terbaik yang dimiliki oleh klien. Oleh karena itu, coach perlu memahami kondisi yang dialami oleh klien dengan mendengarkan secara keseluruhan informasi yang disampaikan.
Guna memaksimalkan proses coaching, salah satu kompetensi yang dapat diterapkan adalah listen actively. Listen Actively merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang coach sehingga dapat fokus pada hal-hal yang terucap dan yang tidak terucap dari klien. Melalui listen actively, coach dapat memahami kondisi klien dan memberikan respon yang tepat.
Dalam proses membantu klien memahami situasi dan menemukan langkah untuk mencapai tujuan, coach perlu mengetahui secara keseluruhan aspek-aspek yang ada. Guna mencapai hal tersebut, seorang coach juga perlu memiliki kemampuan dalam bertanya. Berangkat dari rasa keingin tahuan, maka seseorang akan bertanya sehingga dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya tersebut. Dalam sesi coaching, kemampuan bertanya didasarkan pada keinginan yang tulus untuk membantu klien. Pertanyaan yang diberikan pun lebih tertuju pada aspek-aspek yang dapat membantu klien dalam memahami permasalahan dan tujuan yang ingin dicapainya. Pertanyaan yang sesuai dapat diberikan setelah memahami kondisi yang dialami oleh klien melalui proses listen actively.
Listen actively dilakukan oleh coach dengan cara memberikan perhatian dan memvalidasi hal- hal yang dirasakan serta dipikirkan oleh klien. Coach dapat mengulang kembali dan merangkum kalimat yang disampaikan oleh klien. Dalam proses bertanya, seorang coach perlu menunjukkan ketulusan yang dapat membuat klien merasa terhubung dengan coach. Cara bertanya coach kepada klien bukan dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat interogatif dan menyudutkan klien. Coach mendasarkan pertanyaan pada rasa ingin tahu yang tulus sehingga dapat membantu klien menggali hal-hal yang dirasakan, dipikirkan, dan diharapkan. Hal-hal tersebut nantinya berguna bagi klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di awal sesi coaching.
Lihat juga Video Tips Mendengarkan Dalam Sesi Coaching!
Artikel Karya: Age Ayu Merdiani, LCPC – Batch 55