Dalam era 4.0 ketika digital menjadi panglimanya, justru kompetensi SDM yang diperlukan adalah kembali pada kearifan masa lalu yang tidak lekang dilindas zaman. Kearifan masa lalu dengan berpusat pada manusia. Teknologi berlari super cepat. Kecerdasan buatan semakin cerdas dan mampu membaca gelontoran informasi yang tiada terhitung banyak menjadi kesimpulan – kesimpulan sesuai dengan penggunanya. Robot tidak lagi tinggal di pabrik – pabrik, namun sudah menjadi kawan manusia. Pekerjaan – pekerjaan manusia semakin bisa di otomatisasi melalui robot robot yang pintar.
Kompetensi SDM di era 4.0 paling menonjol saat ini ada enam yaitu:
Mengelola manusia
Keterampilan komunikasi
Kreativitas dan inovasi
Berpikir kritis dan pemecahan masalah
Pelayanan prima
Kolaborasi
Ketika manusia bekerja apapun jenis pekerjaannya dan dimana pun bekerjanya, dia perlu memiliki tiga keterampilan. Apabila digambarkan, tiga keterampilan tersebut sebagai berikut :
Bukan tanpa alasan apabila mengelola diri sendiri berada pada dasar dari tiga segitiga ini. Intinya, sebelum mengelola pekerjaan dan manusia, ia perlu mengelola diri sendiri. Jika fondasi dalam Mengelola Manusia mengelola diri sendiri kokoh, maka ia akan memiliki kemudahan untuk mengelola pekerjaan dan manusia.
Ada lima hal pokok yang perlu di perhatikan untuk mengelola diri sendiri : (1) Disiplin, (2) Integritas, (3) Pembelajar, (4) Pengelolaan waktu, (5) Proaktivitas.
Pada kenyataannya, tidak semua individu dalam perusahaan dapat secara maksimal mengelola diri sendiri dan disinilah proses pengembangan potensi diri diperlukan, salah satunya dengan metode coaching.
Menurut Sir Jhon Whitmore “coaching is unlocking a person’s potensial to maximize his or her own performance, its helping them to learn rather then teaching them”.
Baca juga artikel The Power Coaching Unlock The Best Version of You at Work!
Coaching membantu klien menggali pikirannya dan membuat proses belajar dari diri mereka, membangun kesadaran diri untuk menemukan potensi terbaik melalui percakapan bermakna untuk mencapai tujuan. Coaching membantu mengembangkan potensi diri dan perubahan yang ingin dicapai dalam sebuah rencana yang akan dilakukan. Fokus utamanya adalah menciptakan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan tertentu dalam pekerjaan atau kehidupan seseorang. Penekanan coaching berfokus pada tindakan, akuntabilitas dan komitmen.
Berdasarkan riset ICF Global Coaching Client Study melaporkan bahwa sebagian besar klien mengalami peningkatan kinerja, manajemen yang baik, manajemen waktu yang lebih efisien, peningkatan efektivitas tim dan banyak pertumbuhan dan peluang.
Studi yang sama menemukan bahwa coaching meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan hubungan, meningkatkan keterampilan komunikasi, keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik dan peningkatan dalam kesehatan.
Coaching yang dilakukan individu dapat membantu individu untuk mengembangkan kompetensi SDM era 4.0 yang diantaranya kemampuan mengelola diri sendiri.
Lihat video sharing Para Alumni Loop tentang Dampak Powerful Yang Dirasakan Setelah Lulus dan Mengenal Coaching di organisasi mereka, klik link ini.
Artikel karya: Nirmalasari, LCPC – Batch 52