Apa itu Coaching?
Banyak yang mendefinisikan coaching, salah satunya adalah International Coaching Federation (ICF) mendefinisikan “Coaching is partnering with clients in a thoughtprovoking and creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential” – Coaching adalah bentuk kemitraan bersama klien (Coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya dengan proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.
Coaching perlu dibudayakan, agar tercapai target dan tujuan performa, memecahkan masalah, merencanakan Tindakan ke depan, membuat keputusan dan lain-lain. Menurut Carol Wilson dalam jurnalnya Budaya Coaching adalah seni mengelola hubungan antar manusia di tempat kerja dengan mempercayai bahwa setiap orang memiliki potensi yang perlu dikembangkan di area kerja dan kehidupan. Dan yang paling berperan dalam menjalankan budaya coaching ini sendiri adalah pemimpin/leader.
Table of Contents
3 prinsip penting dalam proses coaching
Dalam sebuah tim/perusahaan tentu ada seorang leader yang memimpin, Menjadi pemimpin tentu bukan hal yang mudah. Elemen utama dalam kepemimpinan adalah kemampuan dan keahlian memberikan pelatihan. Coaching membantu anggota tim untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan, membantu tim menyelesaikan kendala-kendala untuk mencapai kinerja yang optimal serta membentuk karyawan anda lebih independen.
Coaching is an art, karena itu ada 3 prinsip penting dalam proses
coaching, karena itu ada 3 prinsip penting dalam proses coaching, antara lain:
1. Seni Bertanya
Dalam proses coaching, porsi berbicara coach adalah 20% dan 80% untuk coachee. Kriteria pertanyaan yang berbobot adalah merupakan hasil mendengarkan, bersifat terbuka (open-questioning) , membantu coachee mengamati dirinya dan merangsang coachee untuk merangkai ide. Prinsip dasar coaching adalah menggali kemampuan diri dari coachee dengan bertanya maka dari pertanyaan tersebut coach membantu melakukan pengamatan terhadap masalah yang ujungnya menimbulkan kesadaran diri untuk melakukan perubahan.
2. Seni Mendengarkan
Mendengarkan aktif adalah kata kuncinya. Semua leader pasti tahu betapa sulitnya mendengarkan, lebih mudah untuk bericara dibandingkan untuk menyimak. Maka syarat pertama untuk bisa mendengarkan adalah kesabaran. Anda menahan diri untuk tidak memotong pembicaraan, sabar untuk tidak memberikan solusi.
3. Seni Menangkap Kata Kunci
Hal terakhir yang penting dikuasai dalam sebuah sesi coaching adalah ketrampilan menangkap kata kunci selama coachee berbicara. Kata kunci bisa berarti satu kata atau gabungan beberapa kata/frase. Tujuan mengapa perlu memiliki ketrampilan tersebut agar coach bisa memahami isi cerita untuk kemudian mengajukan pertanyaan lebih lanjut.
Baca juga artikel Peran Kreativitas dalam Proses Coaching!
Artikel karya: Al Kautsar, LCPC – batch 51