Table of Contents
Pemberian ASI Ekslusif
Jika kita sudah berkeluarga manakah yang akan kita pilih:
- Anak dan suami sehat namun istri sakit
- Anak dan istri sehat namun suami sakit
- Suami dan Istri sehat namun anaknya sakit.
- Semuanya sehat (Suami, Istri dan Suami)
Tentunya kita semua sepakat akan memilih nomor 4 (empat), karena pada dasarnya kita ingin selalu sehat.
Setiap pasangan Suami Istri yang baru menikah pasti menginginkan keturunan atau bayi yang sehat, baik sehat jasmani maupun rohaninya. Biasanya saat istri hamil anak pertama, sudah pasti sebagai pasangan suami istri akan sangat bahagia dan antusias untuk menyambut kelahiran sang buah hati, bahkan perlengkapan bayi pun sudah siap jauh-jauh hari sebelum kelahiran bayi. Namun terkadang melupakan bahwa pemberian ASI (Air Susu Ibu) merupakan hal yang terpenting juga dalam proses perkembangan bayi.
Mari coba ambil secarik kertas, kemudian tulis 10 (sepuluh) daftar orang-orang terpenting secara acak dalam hidup, saya yakin pasti dalam daftar 10 orang terpenting tersebut salah satunya adalah anak.
Nah dari hal tersebut diatas ditarik kesimpulan bahwa bayi/anak adalah bagian terpenting dalam hidup yang mana harus diberikan sesuatu yang terbaik, sehingga nantinya bayi atau anak akan menjadi bayi yang sehat baik jasmani maupun rohaninya.
Data Depkes Tahun 2018
Standar Emas Makanan Bayi
Lalu pertanyaannya, hal terbaik apa sih yang harus diberikan kepada bayi? nah di sini saya akan berbagi Informasi tentang “Standar Emas Makanan Bayi”, yang jika kita berikan kepada bayi akan menjadikan bayi menjadi generasi emas Indonesia di masa yang akan datang.
Nah Apa sih Standar Emas Makanan Bayi itu ?
Menurut WHO tahun 2002, Standart Emas Makanan Bayi ada 4 (Empat) , diantaranya:
1. Inisiasi Menyusui Dini atau Menyusui Segera setelah bayi dilahirkan
2. ASI Ekslusif 0-6 Bulan yaitu hanya pemberian ASI tanpa campuran apapun 3. Makanan Pendamping ASI rumahan atau yang di buat sendiri oleh orang tuanya
4. Menyusui sampai dengan 2 tahun
3 Manfaat menyusui:
Bagi Ibu, Anak dan Ayah
Sebelum saya berbagi mengenai Peran Ayah, mengapa sih kok HARUS dan WAJIB memberikan ASI bukan Susu Formula, berikut informasi terkait manfaat Menyusui dengan ASI, di antaranya:
a. Bagi Anak
Jarang menderita kanker anak, jarang diare, Anak Lebih sehat, lebih pandai dengan IQ lebih tinggi serta kesehatan mental lebih baik.
b. Bagi Ibu
Mengurangi resiko kanker Rahim, kanker payudara, osteoporosis, pikun, obesitas, rematik, Diabet, dan depresi. Bonding/ Ikatan Kasih Sayang antara Ibu dan Anak, Menunda kehamilan.
c. Bagi Ayah
Menghemat pengeluaran sebesar Rp. 10.100.000 selama 6 Bulan dan Rp. 40.536.000 Selama 2 Tahun (karena tidak membeli Susu Formula)
Namun sayangnya, menurut data Departemen Kesehatan Tahun 2018 di halaman 1, pemberian ASI ekslusif pada bayi di usia 0-6 bulan di Indonesia hanya sebesar 65,16%. Hal itu sangat di sayangkan mengingat untuk mencetak generasi emas Indonesia harus dimulai sejak bayi dilahirkan, yaitu pondasi dengan pemberian ASI.
Peran Ayah
Terhadap proses keberhasilan menyusui
Faktor Utama Permasalahan ini adalah Faktor Ayah, Fakta membuktikan prosentase keberhasilan menyusui 98,1% berkat andil dan dukungan ayah, namun keberhasilan menyusui hanya sebesar 26,9% jika tanpa dukungan Ayah (Clin Ped ’94).
Nah dari sinilah saya akhirnya berinisiatif untuk mengikuti pelatihan Konselor Menyusui pada tanggal 06-10 Februari 2017 di RS Royal Progres Sunter di bawah Naungan Sentra Laktasi Indonesia sesuai standar WHO, tujuan saya hanya ingin berbagi kepada para Calon Ayah dan Para Ayah apa yang harus kita lakukan untuk memberikan yang terbaik buat keluarga.
Pendekatan Coaching Dalam Menyusui
Coaching merupakan pendekatan efektif dalam pengembangan personal dan organisasi. Pada dasarnya, sesi coaching ini akan berfokus untuk membantu seseorang secara pribadi ataupun profesional seperti Anda, untuk mengeluarkan potensi dan berpindah ke tingkat yang lebih tinggi lagi, baik area profesional maupun pribadi yang Anda rasa penting.
Untuk itu saya mengikuti program Professional Coach Program dari Loop Institute of coaching, agar proses berbagi saya dengan para calon ayah dan para keluarga Indonesia, lebih impactful karena pendekatannya menggunakan partnership , sehingga nantinya para ayah akan dengan sadar tanpa di paksa turut serta memberikan perannya terhadap proses keberhasilan menyusui, sehingga generasi muda Indonesia menjadi generasi Emas.
Baca juga artikel Peran Coaching dalam Membangun Pola Komunikasi dengan Anak
Artikel Karya: M. Choirul Anwar, LCPC – batch 39