Dalam perjalanan hidup baik professional maupun pribadi, saya merasakan dan melihat banyak orang yang berada pada critical point dimana terdapat begitu banyak konflik batin, kegalauan, kecemasan dan rasa down. Pun, banyak juga tanpa disadari kita berjalan begitu saja tanpa arah dan baru tersadar untuk mencari tujuan. Calling untuk berbagi – sharing and caring– menyelimuti saya di suatu masa hingga semesta pun menghantarkan saya untuk tertarik mempelajari something new buat saya dunia “coaching”.
Setelah sedikit mencicipi pelajaran lama yang terasa baru ini mengingat saya seorang praktisi HR (Human Resources), saya merasa banyak kesempatan untuk memenuhi panggilan hati saya -sharing and caring- salah satunya dengan menjadi professional dan life coach. Apakah sudah pasti saya expert dalam melalui hiruk pikuk dan asam garam kehidupan, sehingga sudah mumpuni menjadi Coach?
Baca juga Artikel Life Coaching untuk Menemukan Makna Hidup!
Seorang Coach bukan membuat solusi, bukan menghakimi, bukan menilai, bukan jawaban semua masalah kehidupan pun bukan menjadi pemilik kunci pembuka pintu. Namun, seorang Coach memiliki peran dalam menggali ide-ide, membuka pemikiran akan kesempatan-kesempatan, mengeluarkan sumber daya dari kolong pikiran, menarik berbagai pandangan/ perspektif dari sudut gua di hati dan kepala, serta memperlihatkan ada cahaya dibalik jendela yang selama ini seakan hilang kuncinya.
Peran Coach dalam sesi coaching
Seorang Coachee bukan berarti orang yang lemah, bukan pula yang selalu dalam masalah, bukan juga yang kehilangan arah. Namun memang sebagian besar sedang ada “issue” sehingga membutuhkan sesi coaching. Kebutuhan muncul ketika menyadari sedang ada yang tidak baik-baik saja. Namun sejatinya coaching dapat dilakukan dalam kondisi yang memang membutuhkan pendampingan. Banyak dari coachee yang kadang tidak sadar akan kebutuhan coaching sehingga membiarkan diri berputar – putar sendiri bagai gasing yang tak juga menemukan tujuan.
Lihat juga video Coaching untuk membangkitkan kesadaran diri!
Dunia professional dan kehidupan memang penuh misteri, tidak selalu ada rumus pasti dan bagai seni dalam menjalani. Banyak orang yang seandainya tau sebelumnya, yang seandainya menyadari, akan merasakan manfaat yang luar biasa dari sesi coaching. Problematika di pekerjaan, karir yang terasa stagnan, bos yang tidak humanis, pilihan karir atau perkembangan anak adalah setitik issues dari segunung pergumulan yang banyak dihadapi kaum professional, millennial maupun gen Z yang baru memasuki dunia kerja.
Dari sekian sesi coaching yang saya jalankan, saya menemukan banyak pelajaran. Diantaranya bagaimana saya bisa menahan diri untuk tidak me-lead atau memberikan jawaban, bagaimana untuk tidak men-judge, bagaimana untuk mejadi good listener. Selanjutnya saya juga ‘terharu’ ketika para coachee saya meminta segera ada sesi coaching lagi, tak sabar menantikan jadwal ditengah berbagai kesibukan. Yang membuat takjub adalah ketika coachee bertestimoni betapa terbantunya mereka dengan sesi coaching tersebut. Ada yang merasa bersemangat kembali dalam menyelesaikan kuliah di USA setelah menemui berbagai hambatan, ada yang merasa menemukan jalan karir terbaiknya ketika menjelang pensiun, pun ada yang merasa mendapat jalan terang untuk progress bisnis ke depan.
Finally, I can fulfill my calling – sharing and caring
Artikel karya: Yuni Dwi Wijayanti, LCPC – batch 43