Dalam organisasi dipenuhi dengan individu-individu yang memiliki keinginan untuk sukses menurut versi masing masing. Dapatkah organisasi mendukung bervariasi keinginan sukses setiap individu dalam organisasi tersebut selaras dengan kebutuhan organisasi untuk dapat meraih sukses versi organisasi? Tentu saja. Pertanyaan berikutnya, bagaimana caranya? It’s depend. Dalam hal ini, Coaching di organisasi dapat diterapkan sebagai alternatif utama untuk mengembangkan organisasi.
Menurut coachingfederation.org coaching adalah bentuk kemitraan antara coach dengan individu di organisasi (coachee) yang dapat menstimulasi dan mengeksplorasi setiap individu di organisasi untuk memaksimalkan potensi personal dan potensi professional yang dimilikinya.
How to do that?
Kemampuan para leader untuk berperan sebagai coach sangat berarti. Menurut hasil research dari Bersin by Deloitte, 21% organisasi mencapai peningkatan Success Business Results karena para para Senior Leader-nya melakukan coaching di organisasi secara efektif dan sering kepada individu-individu organisasi.
Dengan kata lain, Coaching di organisasi yang mengimplementasikan Leader as Coach akan memompa potensi para individunya untuk menghasilkan peningkatan bisnis organisasi.
Menjadi senior leader sekaligus berperan sebagai coach bagi individu organisasi dapat menjebak dalam posisi yang canggung. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa dalam coaching harus memegang prinsip sebagai berikut :
- Jangan pilih-pilih individu
- Setiap individu cerdas (resourceful)
- Setiap individu mampu membuat pilihan terbaik
- Setiap perilaku individu punya maksud baik
- Perubahan pasti terjadi
Dalam perannya sebagai Leader as Coach, senior leader menstimulasi dan mengeksplorasi coachee dengan bertanya…bertanya…bertanya…bukan berperan sebagai mentor yang bercerita…bercerita…dan bercerita.
So, what are the questions?
Banyak hal yang dapat ditanyakan. Agar coaching di organisasi dapat berjalan efektif tentunya perlu memahami apa dan bagaimana pertanyaan tersebut agar suasana coaching menjadi cair, high trust between, menghasilkan aksi untuk mencapai tujuan yang diharapkan di sesi coaching.
Satu model percakapan coaching yang dapat digunakan oleh seorang Leader as Coach dan terbukti sukses dalam coaching adalah *model percakapan coaching FIRA yang dikembangkan oleh Ina Rizqie Amalia, MCC dan M Kurnia Siregar, PCC yaitu :
Fokus pada tujuan
Identifikasi gap-peluang-solusi
Rencana aksi
Akuntabilitas dan komitmen
Artikel karya: Nur S. Safrillah, LCPC – CPCP 45