Pendekatan coaching banyak disalah artikan atau disamakan dengan pendekatan Pengembangan SDM yang lain diantaranya training, mentoring, consulting atau counseling. Yuk disimak beberapa perbedaan antara coaching dengan beberapa pendekatan SDM berikut ini :
Training :
Yang pertama yang sudah sangat familiar adalah training, training pada dasarnya adalah memberikan informasi, mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga seseorang yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tersebut bisa mendapatkan sebuah pengetahuan dan keterampilan yang bisa dia pakai di dalam peran dan fungsinya dengan cara diajarkan. Dalam Training ini dengan mengajarkan ini artinya yang nanti akan berperan dominan adalah si trainernya .
Mentoring :
Berikutnya adalah mentoring, setelah di training biasanya ketika diaplikasikan di tempat bekerja atau di dalam perannya maka seseorang membutuhkan seorang mentor untuk membantu, memandu dia, mengajarkan cara melakukannya seperti apa ?, memberikan contoh bahkan juga membagi pengalaman dan wisdom-wisdom yang dimiliki dari pengalaman sebelumnya, mentoring ini juga sama dengan training yang dominan menjadi bintangnya adalah si mentornya. Dimana si mentor ini wajib ahli dan juga wajib untuk memiliki pengalaman di bidang yang dia mentor ini.
Consulting :
Setelah mentoring, kita mengenal yang namanya consulting, consulting ini umumnya memberikan sebuah solusi, memberikan saran. Jadi contohnya kalau Anda memiliki tim, lalu dia datang dengan sebuah isu, sebuah masalah , lalu sebagai konsultan Anda akan memberikan advice, memberikan solusi, memberikan cara bagaimana keluar dari permasalahan tersebut sehingga sebagai konsultan diperlukan juga sebuah keahlian, keterampilan dalam memberikan solusi dan ide idenya. Lalu pada pendekatan consulting ini yang paling berperan adalah konsultannya karena si konsultan lah yang memberikan jawaban ide ide dan solusi dari situasi atau masalah yang dihadapi kliennya .
Counseling :
Selanjutnya kita juga mengenal konseling, kalau konseling ini umumnya kita melihatnya dari sisi bagaimana seorang konselor membantu menyembuhkan sebuah isu emosi atau kejiwaan dimana banyak healing process di dalamnya, biasanya konseling ini bicara tentang masa lalu, bagaimana dia mempersiapkan seseorang dari masa lalunya untuk ke masa sekarang ini. Artinya disini bisa saja melibatkan perasaan perasaan emosi atau isu-isu masa lalu yang masih dibawa sampai masa kini dan perlu untuk disembuhkan dan perlu untuk dinetralisir, sehingga mampu untuk menuju ke masa depannya. Yang dominan disini kita lihat akan lumayan banyak dominan adalah konselornya walaupun di dalam konseling ini akan banyak juga hal hal yang sifatnya mendengarkan dan menggali pertanyaan, namun umumnya bertanya dan menggalinya ke masa lalunya dia .
Coaching :
Dan bagaimana dengan coaching ? kalau tadi Training, Mentoring , consulting, dan konseling di mana ke empat pendekatan ini yang dominan adalah si trainernya, si mentor, si konsultan atau si konselornya maka di coaching yang akan dominan adalah si coacheenya atau si kliennya, apa yang membuat coaching itu yang dominan adalah si kliennya ? karena nanti dalam proses coaching akan banyak penggalian pertanyaan atau eksplorasi dimana si coachee diajak untuk mengenali isu isu yang terjadi dalam dirinya dalam situasinya, mengenali situasi yang dia hadapi sekarang dan menggali kesadaran dari dalam dirinya untuk melihat apa yang bisa dikelola, apa potensi yang dimiliki dan apa kekuatan yang dimiliki untuk dia mencapai tujuannya, sehingga terjadilah sebuah proses kesadaran diri yang mendorong sebuah aksi dan sebuah akuntabilitas komitmen, untuk dia mencapainya .
Kesimpulannya perbedaan antara training, mentoring, consulting dan counseling dengan coaching adalah dalam sesi coaching yang menjadi bintang adalah si klien atau coachee